Rabu, 05 Mei 2010

MENGHARGAI WAKTU DAN UMUR

By Martias Oyonk

Menghargai Waktu dan Umur. Rasulullah Saw memberikan peringatan pada umat islam khususnya agar tidak mencaci – maki waktu dan keadaan,keduanya ini adalah pemberian tuhan yang wajib kita hargai. Sebuah ungkapan yang memberikan dasar pemikiran agar setiap muslim mampu merenung dan terjun dalam rangkaian waktu mengisinya dengan aneka perilaku terpuji,amar ma’ruf nahi mungkar.
Jangan sia-siakan pemberian Allah ini (waktu dan umur) karena dengan mengisi waktu akan mendayagunakan umur, dengan ini seorang akan mampu mengukir hidupnya dengan berbagai macam kreatifitas yang berarti. Namun, kalau dilihat dari rangkaian waktu yang diberikan dengan cuma – cuma ini, alangkah meruginya manusia yang tidak pandai mempergunakannya dengan sebaik-baiknya,baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga, masyarakat,agama sampai pada bangsa dan negara tempat dia bernaung.
Berfirman Allah dalam qs al ashr 1-3 “ Demi massa sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat – menasehati supaya menetapi kesabaran”. Sumpah Allah diatas menerangkan bahwa manusia yang tidak mau mempergunakan massa (waktunya) dengan sebaik-baiknya,bukan diatas dunia ini saja diakhiratpun manusia itu akan ditimpa kerugian.
Nyata berbagai bentuk kerugian sudah melanda kehidupan sebahagian besar manusia di zaman moderen sekarang ini kebanyakan dari mereka terlalu dilarutkan dalam pencarian informasi guna mempercepat akses di segala bidang dan usaha, sayangnya waktu untuk Allah pun sering kali terabaikan bahkan ditinggalkan. Padahal islam megajarkan pada umat manusia khususnya kaum mukmin / mukminat untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dunia (bekerja) dengan kebutuhan akherat (ibadah).
Merugi,tidak ada manusia yang bermimpi untuk mengalaminya apalagi kerugian itu bersifat abadi. Agar hidup kita tidak selalu merugi seperti yang di firmankan Allah dalan surat Al Ashr di atas,Rasulullah Saw memberikan untuk kita agar selalu pergunakan secara baik lima perkara yang di berikan Allah sebelum datang lima perkara lainnya sebagai penghalang.
1. Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
2. Pergunakan kayamu sebelum datang miskinmu.
3. Pergunakan sehatmu sebelum datang sakitmu.
4. Pergunakan senggangmu sebelum datang masa sempit.
5. pergunakan hidupmu sebelum datang ajalmu.
Kelima perkara tersebut di satu pihak menunjukan pada kita akan perubahan kondisi didalam proses berjalannya sang waktu,sebagai peluang untuk berbuat dan menaburkan amal kebaikan. Sementara di pihak lain akan pupusnya peluang tersebut untuk berbuat amal kebaikan jikalau nyawa sudah berpisah dari badan.
Demikian pentingnya waktu (masa) ini yang membatasi manusia dalam menjalankan kehidupannya,hanya akan memberikan manfaat dan keberuntungan jika, manusia itu tidak bersikap apatis,acuh tak acuh dan hanya diam menunggu untuk mendapatkan rahmat,karunia dan ridha Allah Swt.
Dengan kata lain keselamatan, kebahagiaan,kesejahteraan dan ridha Allah itu harus dicari secara proaktif dan kreatifitas tinggi,yang salah satu bentuk usahanya adalah selalu mempelajari akan ilmunya terutama yang berkonotasi langsung dengan kehidupan akhirat. Selain itu harus juga didorong oleh motivasi kerja yang tinggi apalagi dimasa muda yang penuh enerjik ingatlah .” Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “.(qs al mujadalah :11). “Menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi orang islam laki-laki dan perempuan”. ( Hr. Ibnu Adi & Baihagi ). “
” Didiklah jiwamu dengan ilmu yang bermanfaat, maka ia akan mempertinggi derajatmu, sesungguhnya jiwa itu bagaikan kaca dan akal pikiran bagaikan lampunya, sedangkan hikmah (kebijakan) Allah laksana minyaknya. Apabila ia bercahaya, maka dirimu akan menjadi hidup dan apabila ia padam,maka dirimu akan seperti mati”.(al hadis)
Firman Allah SWT dan hadis Rasulullah SAW diatas mengharuskan pada manusia untuk terus mengeksplorasi, mencari dan terus mencari ilmu pengetahuan dan tekhnologi demi untuk kelangsungan hidup dunia dan akhirat. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini harus pula melengkapi dirinya dengan berbagai aneka ilmu yang bermanfaat. Agar setiap langkah yang kita ayunkan dan setiap nafas yang kita hembuskan selalu terisi dengan hal-hal yang bermanfaat.
Demikian pula harus diupayakan sedemikian rupa, pada waktu kita diberi kesehatan, waktu senggang, kekayaan bahkan selama di beri-Nya kehidupan untuk selalu berada pada tingkatan yang terbaik menurut aturan yang digariskan agama islam. Apabila datang lima perkara yang di katakan Rasul SAW diatas, akan sangat banyak hambatan, sementara sang maut sering datang tak pandang waktu.
Untuk itu harus di tekankan lagi dalam setiap jiwa umat islam,mengenai usaha untuk mengejar keselamatan dan kebahagiaan negeri akherat, yang harus ditunaikan dengan mengerjakan perintah dan menghentikan larangan Allah SWT, baik dalam keadaan sehat maupun dalam kondisi sakit, sewaktu kaya atau miskin, dalam keadaan senggang atau sempit, sejak muda hingga tua dan sebelum kematian datang menjemput.
Rasulullah Saw diatas menekankan pada kita untuk selalu yakin dalam berusaha memenuhi kebutuhan dunia, dengan tetap berlaku sabar dan tawakal penuh pengharapan dalam meraih ridha Allah, guna kebutuhan rohani yang muaranya adalah kehidupan negeri akherat.
Allah Swt menciptakan manusia dalam keadaan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri untuk hidup dan beribadah pada-Nya. “Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat maka berjalanlah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah perdagangan itu. Demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Maka,apabila shalat itu telah selesai, bertebaranlah kamu dimuka bumi ini dan carilah karunia Allah dan ingatlah pada Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”. (qs al jumuah : 9-10 )
Allah Swt menerangkan lewat firmanya di atas bahwa apabila dikumandangkan azan atau perintah untuk beribadah maka, kita wajib meninggalkan urusan atau pekerjaan yang berhubungan dengan urusan duniawi untuk mengikuti seruan suci (azan) untuk mengingat Allah dengan penuh kesadaran,keikhlasan dan kekhusyukan,inilah keseimbangan yang dimaksud.
Kalau hal ini telah menjadi prioritas utama dikerjakan dengan,ikhlas oleh setiap pribadi umat islam, sesibuk apapun pekerjaan yang sedang berlangsung tidak akan mempengaruhi semangatnya untuk beribadah. Dan Insya Allah kita tidak akan tercatat kedalam golongan orang-orang yang merugi,dengan selalu mengisi setiap lorong waktu dengan amal ibadah,serta senantiasa mengambil iktibar / hikmah dari setiap kejadian,bencana maupun musibah di atas dunia ini.

10 CARA AGAR PINTAR

Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.
1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.
8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.