Rabu, 24 Agustus 2011

Raihlah Kemenangan Sejati

Raihlah Kemenangan Sejati

Dalam kehidupan manusia sangatlah diperlukan rasa "menaklukkan", suatu rasa superior dan rasa menang. Mengapa demikian? Karena hal ini berkaitan dengan identitasnya. Manusia selalu ditentukan untuk bisa menaklukan dan berkuasa, untuk itulah kita begitu memerlukan kemenangan di dalam hidup kita. Kemenangan kita dimulai dari bagaimana kita menghargai pencapaian-pencapaian kita setiap hari. Tanpa rasa menang ini, kita akan merasa seperti ada sesuatu yang hilang di dalam hidup kita. Itu sebabnya manusia mencoba segala cara untuk merasakan kemenangannya, bahkan walaupun dengan sesuatu yang semu.

Seperti contohnya, saya melihat banyak sekali anak muda yang menyukai permainan-permainan seperti PlayStation, games online atau games yang ada di telepon genggam. Mengapa mereka begitu menyukai permainan itu dan bahkan ada yang sampai kecanduan? Karena mereka telah dapat merasakan kemenangan dan saat kalah, mereka akan selalu mencoba untuk memenangkan permainan itu sampai akhirnya benar-benar memperoleh kemenangan dari permainan tersebut. Walaupun hal itu tidak nyata, namun sensasi yang mereka rasakan sangat nyata. Sensasi kemenangan itulah yang membuat mereka kecanduan dan senang main games.



Pada kenyataannya, kehidupan ini setiap hari memberikan kesempatan untuk menaklukan dan menang bagi kita. Namun penghargaan dan perayaan kemenangan harus dimulai oleh diri sendiri. Setiap kali kita bangun pagi, kita memulai hari kita dengan berangkat sampai ke tempat kerja, itu adalah sebuah kemenangan. Ketika kita bisa mencapai target pada hari tersebut, seperti berhasil memprestasikan hasil karya kita, maka klien akan merasa puas dengan pelayanan kita dan itu adalah kemenangan kita juga! Berikanlah ucapan selamat pada diri sendiri dan buatlah perayaan dan penghargaan untuk kita sendiri. Lakukan dengan cara sederhana namun menyenangkan.

Piala sorak sorai penonton sedang menanti kita di depan sana; itu tinggal masalah waktu saja. Namun kita harus menjalani setiap detik kehidupan kita sebagai seorang pemenang. Karena itu adalah jati diri kita yang sesungguhnya! Maka, teman-teman dan pembaca sekalian, Anda berhak merasakan kemenangan dan meraih kemenangan itu dengan rasa percaya diri yang penuhm sikap berani menghadapi kehidupan serta tidak gentar menghadapi tantangan.

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi Anda semua untuk bisa menjadi seorang Pemenang di dalam kehidupan Anda.

Salam Sukses!! Anda adalah seorang Pemenang Sejati!

Menjadi Diri Sendiri

Menjadi Diri Sendiri

Oleh : Andrie Wongso

Alkisah, di puncak sebuah mercusuar, tampak lampu mercusuar yang gagah dengan sinarnya menerangi kegelapan malam. Lampu itu menjadi tumpuan perahu para nelayan mencari arah dan petunjuk menuju pulang.

Dari kejauhan, pada sebuah jendela kecil di rumah penjaga mercusuar, sebuah lampu minyak setiap malam melihat dengan perasaan iri ke arah mercusuar. Dia mengeluhkan kondisinya, “Aku hanyalah sebuah lampu minyak yang berada di dalam rumah yang kecil, gelap dan pengap. Sungguh menyedihkan, memalukan, dan tidak terhormat. Sedangkan lampu mercusuar di atas sana, tampak begitu hebat, terang dan perkasa. Ah….Seandainya aku berada di dekat mercusuar itu, pasti hidupku akan lebih berarti, karena akan banyak orang yang melihat kepadaku dan aku pun bisa membantu kapal para nelayan menemukan arah untuk membawanya pulang ke rumah mereka dan keluarganya.”

Suatu ketika, di suatu malam yang pekat, petugas mercusuar membawa lampu minyak untuk menerangi jalan menuju mercusuar. Setibanya di sana, penjaga itu meletakkan lampu minyak di dekat mercusuar dan meninggalkannya di samping lampu mercusuar. Si lampu minyak senang sekali. Impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya ia bisa bersanding dengan mercusuar yang gagah. Tetapi, kegembiraannya hanya sesaat. Karena perbandingan cahaya yang tidak seimbang, maka tidak seorang pun yang melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan, dari kejauhan si lampu minyak hampir tidak tampak sama sekali karena begitu lemah dan kecil.

Saat itu, lampu itu menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yakni di dalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil dan pengapnya kamar itu, tetapi di sanalah lebih bermanfaab. Sebab, meski nyalanya tak sebesar mercusuar, lampu kecil itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu kini tahu, sifat iri hati karena selalu membandingkan diri dengan yang lain, justru membuat dirinya tidak bahagia dan memiliki arti.


Pembaca yang budiman,
Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil. Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat. Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain.
Meniru orang memang sah dan boleh saja. Namun, belajarlah dari orang lain dari sisi yang baik saja, tentu dengan tanpa mengecilkan dan meremehkan diri sendiri.
Karena itu, apapun keadaan diri, kita harus senantiasa belajar bersyukur dan tetap bangga menjadi diri sendiri. Selain itu, kita juga butuh melatih danmemelihara keyakinan serta kepercayaaan diri. Dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki, dan mau berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan, ditambah bekal kekayaan mental yang kita miliki, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan kita peroleh.

Jadilah diri sendiri! Be your self!
Salam sukses luar biasa!!!