Bagaimana yah bisa pintar, dengan gaya malas-malasan belajar? Anda malas? Ah, jujur sajalah. Saya juga malas kok. Untuk itu kita harus mensiasati diri kita bisa tetap produktif dalam kemalasan.
Pertama, pahami dulu karakter pemalas.
Saat menghadapi tugas, dia sibukkan diri dengan beragam distraksi. Misalnya, bersiap menyelesaikan soal-soal matematika ataupun laporan, duduk manis di depan meja belajar, dekat komputer, eh dia chatting dengan pacarnya lewat ym (pembenaran: kangen tak terlampiaskan bikin susah berpikir). Sungguh kreatif.
Dia malas memikirkan yang rumit-rumit. Karena itu dia habiskan waktunya untuk mencari solusi paling sederhana dari suatu masalah. Selain enggan menghadapi langsung masalah itu di detik pertama (pembenaran: kan sedang cari solusi), dia jadi berpikir kreatif. Hasilnya, masalah rumit dipecahkan dengan solusi paling sederhana. Jenius!
Dia juga suka melempar tanggung jawab. Sebisa mungkin dia hindari tugasnya. Lebih baik orang lain yang mengerjakan (pembenaran: delegasi). Karena itu pemalas biasanya seorang pemimpin. Jago mendelegasikan tugas sih.
Selain itu, dia gampang bosan. Lebih menyukai tugas-tugas menantang.
Dan dia jelas pecinta last-minute-actions. Tugas dibengkalai sampai deadline mengimpit. Setelah itu panik. Adrenalin mengalir deras. Barulah dia bisa berkonsentrasi menghadapi tugasnya. Oh ya, pemalas memang adrenaline junkie!
Lantas, bagaimana caranya agar tetap produktif di tengah kemalasan?
- Buat jadwal kerja, balik prioritasnya. Taruh tugas paling penting di urutan terbawah, dan tugas kurang penting di posisi teratas. Atur mindset bahwa tugas-tugas di sebelah atas itu sangat penting (kalau perlu, bayangkan kepala ditodong Colt Anaconda: selesaikan, atau dor! Squel film Swordfish). Yang ada? Kita beralih ke tugas-tugas di urutan terbawah. Kan malas.
- Ciptakan skenario agar distraksi sulit dicapai. Misalnya, taruh remote TV di atap rumah tetangga. Ingin nonton TV di saat harusnya mengerjakan laporan? Sok atuh! Panjat saja atap tetangga. Malas kan? Nah, selesaikan laporan saja kalau begitu.
- Delegasikan tugas-tugas yang bisa didelegasikan. Mendapat tugas berat padahal sedang malas? Bukan salah Anda, tanya sama pak dosen kok tugasnya berat amat sih, hehe. Rayu dong dosen anda supaya memberikan tugas yang lebih menyenangkan.
- Penulis kadang mengalami writer’s block, mandeg menulis karena ide tak kunjung muncul. Ah, itu teori busuk. Aslinya malas, writer’s block jadi pembenaran. Padahal jutaan ide beterbangan di sekitar kepala kita. Setiap saat. Tinggal ditangkap saja! Ketika malas menangkap ide untuk menulis sesuatu yang penting, tangkap saja ide lain. Yang lebih menyenangkan. Ya seperti yang saya lakukan sekarang. Di saat harusnya menyelesaikan satu bab buku, saya malah menulis artikel ini. Benar-benar kemalasan yang produktif kan?
*Didedikasikan untuk seseorang yang malas sekaligus pintar luar biasa… Pintar mengakali kemalasan, tentunya.
Bimbingan Konseling
- ABKIN
- AD RT ABKIN
- AD RT mgbk
- ADM BK
- AKHMAD SUDRAJAT
- alQiyamah-Muslim Blog
- ARRAHMAH.COM
- AZAS BELAJAR
- BADAN AKREDITASI NASIONAL
- Belajar Psikologi
- Bimbingan Pribadi
- BISNIS ONLINE. berbagi software GRATIIIIIIS
- BK GRESIK
- BK SMP
- BSNP INDONESIA
- BUAT LOGO
- BUKU REFERENSI BK
- CEK DATA GURU SERTIFIKASI
- DINAS PENDIDIKAN KAB PANDEGLANG
- DUNIA GURU
- DUNIA PSIKOLOGI
- EDI TOPAN
- Facebook MGBK Nas Group
- G-Sunnah
- GURU KREATIF
- HARUN YAHYA
- HARUN YAHYA INDONESIA
- INFO PENDATAAN GURU
- INFO SEPUTAR BK
- KEMDIKNAS
- KUMPULAN PP TENTANG DIKNAS
- LAB KONSELING
- Media Pembelajaran Online
- MISTERI OTAK BESAR
- NISN
- NUPTK
- NUPTK
- P4TK Penjas BK
- PEMERINTAH KAB. PANDEGLANG
- PENILAIAN KINERJA GURU BK
- PETUALANG WEB
- PROFIL 33 PROVINSI DI INDONESIA
- psdmp.kemdiknas.
- PSIKOLOGI ISLAM
- PSYCHOLOGYMANIA
- PTBK
- PTBK contoh
- PTBK DAN ADM BK
- PTK GURU
- PUSAT SOAL CPNS
- RPP B. Indo
- RPP BK
- SERTIFIKASI GURU
- TUNJANGAN PROFESI
- WEB KAJIAN PSIKOLOGI & BK
- WIKIPEDIA
Sabtu, 21 April 2012
Obat Malas : 7 Resep Jitu
Oleh: Falah Abu Ghuddah
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo dan Mahasiswa Akademi Al-‘Asyiroh Al-Muhammadiyah Kairo
MALAS memang salah satu penyakit yang sering hinggap pada kita, kadang ia datang di saat-saat yang sangat genting sepertidateline tugas atau ujian semester.
Ditinjau dari sisi psikologis, malas memang bukan penyakit fisik yang dapat terlihat secara kasat mata, bisa dikonsultasikan ke dokter lalu kita cari obatnya di Apotek. Ia adalah salah satu penyakit dalam yang berbahaya karena menyerang hati, pusat seluruh organ kita. Ia juga dapat disebut sebagai kelemahan mental, karena memang virus malas menyerang bagian penting dalam pergerakan hidup manusia, mental. Dengannya kita dapat bersemangat dan optimis menatap hidup, ketiadaannya akan membuat manusia terus berada dalam jurang pesimistis. Ternyata penyakit inipun tak memandang usia, golongan, tua, muda, anak-anak, remaja, semua dapat terkena penyakit ini.
Banyak faktor yang menyebabkan orang menjadi malas, di antaranya; terlalu terbebani dengan tugas, tidak suka dengan pekerjaan yang ia kerjakan, keadaan yang tertekan, bawaan sejak lahir, terlalu banyak harapan (muluk) yang tidak dapat direalisasikan dan lain-lain. Tapi semua itu tak dapat dijadikan alasan seseorang untuk bermalas-malasan.
....Malas adalah salah satu penyakit dalam yang berbahaya karena menyerang hati, pusat seluruh organ kita...
Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sedang terjangkit “virus abu-abu” ini, atau paling tidak dapat sedikit memberi pencerahan dalam gelapnya dunia di bawah naungan awan malas.
Beberapa trik di bawah ini dapat anda coba ketika malas atau mulai merasakan gejala-gejala penyakit ini:
1. Intropeksi dan berkeinginan kuat untuk berubah.
Seluruh orang sadar bahwa malas adalah perbuatan yang kurang baik, anehnya ternyata kita sering melakukan hal ini. Tak bijak rasanya kalau kita terus menyalahkan diri tanpa ada niat untuk berubah, selain memang malas adalah perbuatan yang manusiawi, menyesal tanpa adanya usaha untuk berubah sama saja nihil.
Langkah awal yang tepat ketika kita malas adalah introspeksi dan berniat untuk berubah, karena ketika seseorang mempunyai niat dan keinginan yang kuat maka ia akan menemukan cara dan jalan keluar dari setiap masalah yang ia hadapi. Bahkan seorang guru kami pernah berpesan, “Himmatu rijal tahdimul jibal” (keinginan yang kuat seseoarang dapat menghancurkan gunung). Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, selama niat masih terpatri dalam diri maka yakinlah kesuksesan akan selalu menghampiri.
...Harus ada introspeksi dan berniat untuk berubah, karena ketika seseorang mempunyai niat dan keinginan yang kuat maka ia akan menemukan cara dan jalan keluar dari setiap masalah...
Keinginan untuk berubah ini dibarengi dengan sedikit merenung akan dampak negative dan positif yang kita dapat dari kemalasan ini. Sesudah merenung dan intropeksi diri kita bisa meninggalkannya sambil sedikit tersenyum dan katakan dalam diri; “Saya akan selalu semangat dan tidak akan malas lagi”. Kabarnya, sedikit senyum dapat merenggangkan otot-otot kita yang sedang tegang.
Untuk berubah, tak etis kalau kita masih menunda-nunda (taswif) hingga esok. Mulailah dari sekarang, tak ada kata nanti, esok, ini dan itu. Semua sudah harus dimulai saat ini juga karena tugas kita lebih banyak dari kesempatan yang kita miliki. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Dan kalau bukan dari hal ini darimana lagi? 3M.
2. Bangkit, bergerak dan cari Motifasi tuk terus bangkit.
Setelah membulatkan tekad dan niat untuk meninggalkan kemalasan, kita mulai kembali beraktivitas. Kita bisa memulai dari kegiatan yang paling kita sukai namun masih membawa manfaat. Mencoba kegiatan baru yang tak biasa juga tak ada salahnya, semakin banyak kita menyibukkan diri semakin terkikis pula kemalasan kita. Usahakan penuhi hari-harimu dengan kegiatan dan aktifitas. Dari aktivitas-aktivitas yang kita lakukan mungkin akan membentuk sebuah kebiasaan baru yang menyenangkan hingga kita akan merasa enjoy melakukannya.
Di bawah ini ada beberapa opsi untuk mengisi hari-hari malasmu:
a. Menonton acara TV yang dapat membangkitkan semangat dan motivasi seperti Kick Andy, Mario Teguh, ESQ dan lain-lain.
b. Mengunjungi kawan dan saudara (silaturahmi), selain menjalin persaudaraan, kita juga mendapat pahala dan karunia berupa umur panjang dan rizki yang luas. Kita juga dapat mengendurkan otot yang sedang tegang dengan saling bercanda ria dan bertukar cerita.
c. Rekreasi, mungkin kegiatan yang penuh kadang membuat kita jenuh. Rekreasi dapat menjadi selingan dari sekian kegiatan kita yang padat. Berkunjung ke taman dan kebun bisa jadi pilihan yang baik dan ekonomis, selain harganya murah, rekreasi ini bisa mencerahkan pikiran dan menyehatkan mata.
d. Membaca buku yang memotivasi untuk dapat bangkit dan bergerak kembali, seperti 7 Habits, buku para Trainer. Bagi para pelajar pencari ilmu ada beberapa buku yang dapat dijadikan bahan bacaan seperti; Ta’limul Muta’allim Thariqut Ta’allumkarya Imam Zarnuji, Shafahat min Shabril Ulama karya Syekh Abdul Fattah Abu Guddah , Uluwul Himmah karya Muhammad Ismail Al Muqaddim, La Tahzan karya ‘Aidh Al Qarny, Al Jami’ Li Akhlaqi Rowi wa Adabus Sami’ karya Imam Khatib Al Baghdadi,Tadzkirotus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allimkarya Imam Ibnu Juma’ah, Al Mufid fi Adabil Mufid wal Mustafidkarya Imam Al ‘Almawi.
3. Ciptakan tujuan dan target hidup.
Tujuan dan target ibarat peta, tanpanya perjalanan hidup akan terasa hampa dan tak terarah. Sudah seyogyanya bagi seorang yang ingin bangkit dari kemalasan untuk membuat tujuan dan target dalam hidupnya, kalaupun sudah ada ia dapat mengeceknya kembali serta menganalisis kelemahan apa saja yang ia miliki dalam (awakness).
Setelah menentukan tujuan dan arah hidup, hal penting lainnya adalah disiplin. Tanpanya semua yang sudah direncanakan akan nihil dan sia-sia. Jangan pernah memberi peluang pada hawa nafsu untuk menjatuhkan kita dalam lubang kemalasan untuk yang kesian kalinya.
4. Benahi hati.
Pusat penyakit malas adalah hati. Semua akan dapat diselesaikan dengan menyembuhkan hati. Para Ulama memberikan lima alternatif untuk membenahi hati yang sedang eror; membaca Al Qur’an dengan penuh penghayatan, mendirikan shalat malam, perbanyak zikir, berkumpul dengan orang shaleh dan berpuasa. Hati adalah sentral dari semua organ manusia, ketika ia sudah baik maka seluruh tubuh akan baik begitupun ketika hati masih rusak maka jangan harap organ lain akan baik. Sering-seringlah berbenah hati, Karena kalau sudah rusak kita akan sulit mengobatinya. Pastikan kondisi hati selalu mood dengan banyak bertaqarrub pada yang Maha Kuasa.
5. Bentuk komunitas yang baik.
“Bergaul denagan tukang minyak wangi, akan terkena wangi. Bergaul dengan tukang las akan terkena baunya juga.” begitulah kiranya pepatah berkata. Pergaulan sedikit banyak mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seseorang. Ketika kita sedang merasakan penyakit ini, cepat-cepatlah mencari komunitas dan lingkungan yang baik untuk dapat memprotekkita dari segala keburukan yang dapat ditimbulkan olehnya. Banyak orang yang dapat menaklukan hawa nafsu dan kemalasannya seorang diri, tapi tak sedikit dari kita yang tak dapat bangkit dari kemalasan hanya dengan seorang diri. Disinilah peran penting seorang teman dan orang lain untuk dapat memberikan support dan dukungan bagi kita untuk dapat bangkit kembali.
Dari komunitas yang baik pula kita akan dapat mengembangkan kemampuan yang lainya. Kenali diri, gali potensi, raih prestasi. Kiranya trilogi ini yang sering didengungkan para sahabatku untuk terus berpacu dan berjuang. Masih banyak potensi yang terpendam dalam diri kita, sudah saatnya kita mengeksploitasi sumber daya itu.
6. Ciptakan kegiatan baru
6. Ciptakan kegiatan baru
Setiap sesuatu punya sebab akibat. Karenanya, usahakan semaksimal mungkin untuk meninggalkan segala faktor pendorong munculnya kemalasan ini. Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat, ngerumpi, berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang sudah harus menjadi “Black List” dalam agenda hidup kita ke depan. Tak jarang dari kegiatan baru inilah kita menemukan kegiatan yang sesuai dengan karakter atau menjadi income keuangan kita.
....Tidur-tiduran, menonton film yang kurang bermanfaat,ngerumpi, berleha-leha dan menunda-nunda adalah sebagian aktivitas yang harus menjadiblack list...
7. Perbanyak doa.
Rasulullah SAW pernah memohon dijauhi dari beberapa perkara; kesulitan, kesedihan, lemah, malas, penakut, pelit, banyak hutang, dan tertindas. Tak ada sesuatu yang dijauhi Rasul kecuali memang ia memiliki dampak negative yang luar biasa. Salah satu permhonan Rasul di atas adalah dijauhi dari penyakit malas.
Salah satu doa yang sering Rasulullah SAW panjatkan adalah,“Allahumma inna na’udzubika minal hammi wal hazan wa na’udzubika minal ajzi wal kasal wa na’udzubika minal jubni wal bukhl wa naudzubika min galabatid daini wa qahril rijal”.
Terakhir, mungkin kita akan merasakan semua ini terasa sulit awalnya, tapi yakinlah kawan, dengan berjalannya waktu dan proses kita pasti kan dapat melewati itu semua.
Selamat Berjuang, selamat mencoba dan selamat meraih sukses. Semoga selalu ada berkah dalam setiap langkah.Wallahu wa RasuluHu ‘alam. [voa-islam.com]
Jumat, 20 April 2012
Membangun Tradisi Membaca
Membangun tradisi membaca tidak seperti “main sulap”, sim salabim aba kadabra langsung suka membaca. Tidak. Tapi ia harus dibangun dan dibiasakan. Bagi yang sudah terbiasa membaca sejak kecil sih, tidak ada masalah. Tapi, bagi yang tidak terbiasa membaca sejak kecil, sulit sekali untuk punya tradisi membaca. Keinginan sih ada, tapi baru lihat buku saja, apalagi yang tebal, sudah bete dulu. Atau baru membaca dua atau tiga halaman buku, sudah ngantuk.
Survei membuktikan, tak banyak orang yang memiliki tradisi membaca. Banyak yang lebih memilih tradisi mendengar dan menonton. Padahal, tradisi membaca lebih baik dibanding dengan hanya sekedar menonton dan mendengar. Informasi yang diserap dari kerja membaca jauh lebih efektif dan mengendap ketimbang yang diperoleh dari mendengar dan menonton. |
|
Dalam bahasa Hernowo di bukunya Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza, gizi membaca buku melebihi ceramah atau hal-hal lain yang diperoleh dari telinga (mendengar) dan mata (melihat). Sebab, hanya lewat membaca bukulah kita mampu menumbuhkan saraf-saraf di kepala kita.
Dan, manfaat lainnya, membaca buku akan membuat seseorang tetap berpikir. Seorang peneliti dari Hanry Ford Health System bernama Dr. C. Edward Coffey, sebagaimana dikutip Hernowo, membuktikan bahwa hanya dengan membaca buku, seseorang akan terhindar dari penyakit demensia. Demensia adalah nama penyakit yang merusak jaringan otak. Apabila seseorang terserang demensia, dapat dipastikan akan mengalami kepikunan atau (dalam bahasa remaja disebut) “tulalit”. Menurut penelitian Coffey, pendidikan (salah satu pendidikan termudah adalah membaca buku) dapat menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti-rugi perubahan otak. Hal itu dibuktikan dengan meneliti struktur otak 320 orang berusia 66 tahun hingga 80 tahun yang tak terkena demensia. Lalu bagaimana mengatasi keengganan membaca? Hernowo yang kini menjabat General Manajer Editorial Penerbit Mizan mempunyai kiat-kiat jitu. Dalam bukunya Andaikan Buku Sepotong Pizza ia mengungkapkan kiat-kiat itu. Berikut ini intisari kiat-kiat itu.
1. Mengubah Paradigma Membaca : Menganggap Buku Sebagai Makanan
“Kunci” untuk membuka gembok keengganan membaca buku adalah paradigma. Apa itu paradigma ? Paradigma adalah kacamata. Paradigma adalah cara kita memandang sesuatu. Bayangkan Anda memiliki kacamata minus 2. Lima tahun kemudian, Anda harus mengganti kacamata Anda dengan kacamata minus 3. Namun, Anda bersikukuh tak mau mengganti kacamata minus 2 Anda. Apa yang terjadi ? Anda akan merasa pusing apabila melihat sesuatu. Inilah akibat yang timbul karena Anda mempertahankan paradigma kacamata minus 2 Anda. Apa ya paradigma Anda berkaitan dengan membaca buku? Mungkin ini: “Wah, boring deh baca buku yang tebal-tebal itu.” Atau ini: “Setiap kali baca buku ilmiah, saya pasti ngantuk.” “Saya pilih nonton sinetron aja deh ketimbang baca buku. Baca buku bikin kepala cepat botak!” Itulah paradigma—atau kacamata yang Anda gunakan—dalam membaca buku. Nah, untuk memasuki dunia buku, kita perlu mengubah paradigma (atau kaca mata) dalam memandang buku. Buku sama saja dengan makanan, yaitu makanan untuk ruhani kita. Bayangkan apabila jasmani kita tidak diberi nasi, telur, daging ayam, dan makanan bergizi tinggi lainnya. Apa yang akan terjadi. Tubuh kita akan loyo dan sakit-sakitan. Demikian jugalah yang terjadi dengan ruhani kita. Buku adalah salah satu jenis “makanan ruhani” kita yang sangat bergizi. Mendengarkan pengajian dan ceramah adalah juga sebentuk “makanan ruhani”. Namun, buku kadang memiliki gizi lebih dibandingkan ceramah. Lewat paradigma-baru membaca buku—dengan menganggap buku sebagai makanan—kita dapat memperlakukan buku laiknya makanan kesukaan kita. Pertama, agar membaca buku tidak lantas membuat kita mengantuk, pilihlah buku-buku yang memang kita sukai, sebagaimana Anda memilih makanan yang Anda gemari. Kedua, cicipilah “kelezatan” sebuah buku sebelum membaca semua halaman. Anda dapat mengenali lebih dahulu siapa pengarang buku tersebut. Atau, Anda bisa bertanya kepada seseorang yang menganjurkan Anda untuk membaca sebuah buku (misalnya guru, orangtua, atau sahabat Anda). Mintalah mereka untuk menunjukkan lebih dahulu hal-hal yang menarik yang ada di buku itu. Ketiga, bacalah buku secara ngemil (sedikit demi sedikit, laiknya Anda memakan kacang goreng). Apabila Anda bertemu dengan buku ilmiah setebal 300 halaman, ingatlah bahwa tidak semua halaman buku itu harus dibaca. Cari saja halaman-halaman yang menarik dan bermanfaat. Anda dapat ngemil membaca pada pagi hari sebanyak 5 halaman. Nanti, pada sore hari, tambah 10 halaman.
2. Membaca dengan Gaya SAVI
Apabila Anda sudah mengubah paradigma membaca buku Anda—bahwa membaca buku seperti memakan pizza—cobalah mulai membaca buku-buku ilmiah saat ini juga. Untuk mempermudah Anda dalam membaca buku, Dave Maier dalam bukunya The Accelerated Learning Handbook, menyajikan tip-tip menarik. Meier menamai tip-tipnya ini “metode belajar gaya SAVI”. SAVI adalah singkatan dari Somatis (bersifat raga/tubuh), Auditori (bunyi), Visual (gambar), dan Intelektual (merenungkan). Nah, silahkan menggunakan gaya SAVI dalam membaca sebuah buku, sebagaimana petunjuk berikut. Pertama, membaca secara Somatis. Ini berarti, pada saat membaca, cobalah Anda tidak hanya duduk. Berdiri atau berjalan-jalanlah saat membaca buku. Gerakkan tubuh Anda saat membaca. Misalnya, setelah membaca 5 atau 7 halaman, berhentilah sejenak. Gerakkan tangan, kaki, dan kepala Anda. Setelah itu, baca kembali buku Anda. Kedua, membaca secara Auditori. Cobalah sesekali membaca dengan menyuarakan apa yang Anda baca itu (dijaharkan). Lebih-lebih bila Anda menjumpai kalimat-kalimat yang sulit dicerna. Insya Allah, telinga Anda akan membantu mencernanya. Ketiga, membaca secara Visual. Ini berkaitan dengan kemampuan dahsyat Anda yang bernama imajinasi atau kekuatan membayangkan. Cobalah bayangkan saat Anda membaca sebuah konsep atau gagasan. Kalau perlu, gambarlah! Ini, insya Allah, juga akan mempercepat pemahaman Anda. Keempat, membaca secara Intelektual. Ini juga berkaitan dengan kemampuan luar biasa Anda. Anda perlu jeda atau berhenti sejenak setelah membaca. Dan renungkanlah manfaat yang Anda peroleh dari pembacaan Anda. Akan lebih bagus apabila—saat merenung itu—Anda juga mencatat hal-hal penting yang Anda peroleh dari halaman-halaman sebuah buku. Insya Allah, Anda akan dimudahkan dalam menuangkan atau menceritakan kembali apa-apa yang Anda baca. Kiat-kiat di atas hanyalah beberapa petunjuk praktis yang diharapkan dapat membantu memotivasi Anda untuk tak lagi enggan membaca buku. Agar hasilnya lebih bagus, penguatan internalisasi akan pentingnya membaca dalam kehidupan harus dilakukan. Agar pembacaan Anda lebih bermakna. Sehingga aktivitas membaca akan lebih langgeng dan bukan semata bertujuan karena Anda ingin menjadi seorang penulis buku. Dorongan ingin (menjadi) penulis buku, dengan demikian, hanya satu saja dari sekian dampak positif yang akan Anda dapatkan dengan tradisi membaca yang kuat. Itu pun harus diniati, menulis bukunya untuk berdakwah: menyampaikan kebenaran, mengajak manusia kepada jalan yang lurus, dan menghindarkan manusia dari jalan hidup yang sesat. Untuk itu, mari kita baca dan tafakkuri kembali wahyu pertama Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 agar kita senantiasa mengingat bahwa aktivitas membaca adalah pesan penting pertama Al-Quran yang sudah selayaknya kita sambut untuk menjadi bagian dalam hidup kita. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5).***
by Badiatul Muchlisin Asti
|
Artikel-artikel Penting lainnya | |||||
Bagaimana seorang penulis mampu menjadi MILYARDER?
Artikel-artikel GRATIS Menjadi Jutawan di Bisnis Online
Artikel-artikel GRATIS Menjadi Jutawan di Bisnis Konfensional
| |||||
Tip Agar Tidak Ngantuk Bila Belajar
Hihihi tiba2 googling tips belajar efektif….berhubung lg pgen belajar dgn benar dan masuk ke otak XD dan lagi males publish ff gaje XD
Ne udah saya susun seringkas n sesimpel mungkin moga2 aja para reader ngerti..kalau gak ngerti berarti babo [yg buat note di tendang ke mars]
Ok…, monggo di baca jika berkenan
Yang pertama…..istirahat yg cukup tidur cukup, jgn begadang..!!
Mulailah belajar dari topik yang paling anda kuasai /gampang..Setelah itu barulah dilanjutkan dengan topik yang lebih “menantang”..Hal ini dimaksudkan agar kita tidak langsung down dan putus asa jikamengerjakan soal2 sulit terlebih dahulu..
Latihan dan latihan itulah kunci untuk mahir dalam suatumata pelajaran..Semakin banyak anda mengerjakan dan memahami soal semakin terbiasa pula anda dalam mengerjakannya
pilihlah tempat duduk paling depan, dan teman2 yg mendukung kamu untuk belajar. jgn pilih teman yg cenderung ngajak ngobrol
ada minat ada perhatian. jadi tumbuhin dulu minatnya… misalnya coba baca tentang materi itu sekilas. terus coba buat beberapa soal yang bikin kamu penasaran, terus paslagi ada pelajaran. tanyain semuanya!
usahakan jangan melamun , ngelantur, apalagi mikir yang ga-ga. terus kalo udah bosen boleh pindahin ke hal2 yang lain misal loncat2,nyanyi keong racun(loh?) ,joget,atau apalah trus belajar lagi
Jaga pola makan, pola tidur, dan, agar metabolisme tubuhbaik. Perbanyak makan buah + air putih untuk menyegarkan badan, bukannya minum kopi. Kalau aku ya..ngemil semacam coklat atau lollipop yg g cepet habis :p
Sekalian biar cepet gemuk haha XD
Harus merasa menikmati pelajaran yang sedang dibahas. Bilakita mengikutinya dengan malas-malasan, pasti akan mudah mengantuk,Bila rasa ngantuk itu sudah mulai terasa, minta ijin pada guru untuk cuci muka sejenak
Jika sempat….cobalah anda berwudhu ..,.. [boleh ne dicoba...sekalian ja wudhu drpda cuci muka ]
Aturalah posisi duduk siap belajar. Jangan belajar sambil duduk bersandar/kepala disandarkan. Jangan pula belajar sambil tiduran. Ntarbuat mata cepet lelah n akhirnya tumbang juga [lu kata pohon??]
Jangan terlalu lama belajar’a, lebih baik belajar sebentartapi banyak ilmu yang didapat daripada belajar terlalu lama tapi hanya sedikityang didapat…. )
Hiasilah materi pelajaran anda / buku catatan anda dengan menggunakan tinta yang beraneka ragam (bukan hanya satu / dua warna) karena hal tersebut mampu mempengaruhi sistem otak kita, dan menciptakan suatu suasanan menarik / semangat ketika membacanya.
Membuat trik sendiri / Menyisipkan trik untuk memudahkan anda dalam belajar.
Mis: dalam menghafal zat yg terdapat dalam lambung >> “Aku PEREk MUda”
1. Asam Klorida (HCl)
2. PEpsin
3. REnin
4. MUcinNb: trik yang dibuat boleh saja agak “lucu / berbau negatif” karena kita akan lebih mudah mengingat hal-hal yang bersifat lucu / “nakal” [author : wow nakal?? Ckckck >o<]
Belajar kelompok. Kadang murid malas malas belajar krn hanya sendiri namun dengan adanya teman-teman anda akan menjadi terpacu untuk saling berkompetensi menyelesaikan soal serta ada teman yg dapat membantu anda apabila anda kesulitan untuk mengerti suatu soal.tapi jgn bljar kelompok dgan teman yg suka ngobrol ya..ntar malah begosip hahaha XD
sering-sering dengerin musik klasik. Kalau saya ya..secara saya suka kpop and ELF jd lbh sering dger lgu SuJu…tapi yg gak ngeBeat kayak bonamana ya =.=
misal …. One love,love u more,Marry you,hate you loveyou,heartquake,believe+dead at heart[loh ne mlah lgu sedih XD~]
ya intinya jgn lagu2dgn Beat keras semacam Nightmare by A7X :p
yah sesuai minat kalian
Corat-Coret,Okey! Beberapa orang (ya iyalah,masak alien!) lebih mudah berkonsentrasi ketika belajar sambil membuat corat-coret atau ringkasan.
Sediakan catatan kecil (dairy mini), dan setiap kali belajar( membaca ) catatlah dalam catatan kecil tersebut hal – hal yang paling penting. Hal ini mengurangai jatah belajar anda, karena hanya sedikit yangharus dibaca dan bacaan tsb lebih singkat dan berkualitas. Lengkapilah materipelajaran anda / buku catatan anda dengan gambar-gambar jangan hanya sekedartulisan.
bisa juga dengan shalat dluha sebelum berangkat ke sekolah (ntar coba ah )
taburin cabe bubuk ke mata,ga bakal ngantuk lagi ,dijamin,[loh?? Ini mah bikin buta XD]
coba kitik2 tenggorokan u pake lidah. . .[loh?? Kok makinngelantur?]
Kalo, masih gak mempan, rendam kaki pake air es yang superdingin. [Beneran neh??]
Dan JANGAN BELAJAR SAMBIL OL !!! [caps lock mode on XD]
Dan…..pas ujian kerjain soal dgn PD
Setiap orang punya kemampuan berbeda untuk menangkap materi yang dipelajarinya.Ada yang lebih mudah menangkap pelajaran dengan mendengarkan(auditory),melihat (visual),or menggerakkan tubuh (kinesthetic).Kenalilah dirimu termasuk tipe yang mana.Lalu,belajarlah dengan cara yang palingmembuatmu nyaman.
supaya gak ngantuk tuh…kamu kepal tanganmu yang kuat….. [coba aja deh]
pengalaman author !! Belajar yang lebih cepat di ingat adalah waktu shubuh dan tengah malam dan dlm keadaan tenang dan sunyi [jgn di kuburan ya...*garing kumat*]
and terakhir….kalau ada Niat dan kemauan pasti bisa!! Bangkitkan motivasi dan rasa bersaing..!! [hihi bahasa author cadasssss]
fighting
source yahoo answer
Selasa, 17 April 2012
Pentingnya Sarana Multimedia Dalam Dunia Pendidikan
PENDAHULUAN
Dewasa ini perkembangan ilmu dan tekonologi begitu pesatnya, laju perkembangan itu demikian luasnya hingga hampir mencakup seluruh kehidupan manusia. Khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi inilah yang melatarbelakangi perlunya penerapan iptek di bidang pendidikan.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang mencetak kader-kader pembangunan bangsa dituntut dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang sedang terjadi saat ini. Tantangan bagi sekolah untuk bisa menciptakan anakanak didik yang mengenal dan mampu mengatasi ketertinggalannya akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi sebagian orang atau masyarakat beranggapan bahwa pembelajaran multimedia dengan menggunakan perangkat komputer dan perlengkapannya termasuk barang mewah dan hanya sekolah tertentu saja yang dapat menerapkannya.
Namun demikian bila sekolah telah memilikinya, maka tidak ada salahnya pengenalan / penggunaan teknologi maju dianjurkan untuk dimanfaatkan.
Di zaman sekarang ini seorang siswa yang trampil dan cerdas sangat bisa jadi pengetahuan akan teknologi informasi dan komunikasi jauh melebihi kemampuan guru-gurunya. Di sisi lain perkembangan Iptek tersebut juga harus lebih dikenalkan kepada siswa-siswa agar tidak tertinggal pengetahuannya akan teknologi informasi dan komunikasi.
Oleh karena itu seorang guru pada era sekarang ini dituntut mampu mengembangkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan tidak ketinggalan zaman. Sangat disayangkan bila terdapat situasi pengenalan dan pengetahuan komputer siswa lebih dulu atau bahkan lebih pintar daripada guru-gurunya.
Dengan kondisi di atas penulis sengaja memilih Pembelajaran Multimedia sebagai judul dalam penulisan karya tulis ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan rasa keingintahuan pembaca terhadap perangkat multimedia sebagai sarana pembelajaran siswa. Sekaligus mengantisipasi akan makin pesatnya kemajuan Iptek di segala bidang.
Guru mengajar di dalam kelas adalah untuk mendidik dan mengajar. Dalam mengajar seorang guru bertanggung jawab penuh agar bahan yang diajarkan itu dapat diterima oleh siswa dengan baik dan benar.
Pada dasarnya suatu kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di dalam kelas dapat diterapkan dalam berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran disajikan oleh guru dengan harapan siswa sebagai subyek didik dapat menerima bahan pelajaran itu dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.
Apabila dalam penyampaian pelajaran seorang guru selalu menggunakan metode yang konvensional dan dilakukan terus menerus tanpa adanya variasi dalam pembelajaran, dapat dimungkinkan akan menemui kejenuhan karena tidak ada warna baru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
Pembelajaran multimedia menjawab permasalahan tersebut.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran multimedia :
1. Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada siswa/mahaisiswa.
2. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi guru/dosen itu sendiri maupun siswa/mahasiswa.
3. Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menambah motivasi belajar anak lebih meningkat.
4. Mengejar ketertinggalan akan pengetahuan tentang Iptek di bidang pendidikan.
5. Mengikuti perkembangan Iptek.
PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Yang dimaksud dengan Pembelajaran Multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, guru menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran.
Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik.
Media cetak sudah sangat lazim bagi guru maupun siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta atau mediamedia cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang media elektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor, Slide, dll.
Secara khusus penulis membatasi permasalahan ini dengan pembahasan penggunaan media elektronik / komputer, berikut dengan pemanfaatan hardware, software dan alat - alat pendukung lainnya dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Komputer merupakan suatu alat yang canggih dan lengkap, karena dengan satu unit komputer yang baik dapat difungsikan untuk berbagai keperluan, dan seorang guru yang jeli tentunya dapat memanfaatkan perangkat canggih tersebut untuk keperluan pembelajaran.
Bagi sekolah-sekolah yang sudah cukup mampu untuk mengadakan ala-talat tersebut, sudah semestinya guru-guru dianjurkan supaya dapat memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran. Karena disamping guru memperoleh pengalaman baru dalam pembelajaran. Pembelajaran multimedia ini juga akan terasa menyenangkan bagi siswa. Dan yang tak kalah pentingnya adalah metode pembelajaran seperti ini sangat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
SEKILAS TENTANG PERANGKAT MULTIMEDIA.
Berdasarkan pengalaman dalam proses kegaiatan belajar mengajar di dalam kelas dapat memanfaatkan media elektronik berupa OHP dan sarana komputer beserta perangkat pendukung lainnya. Untuk pembahasan makalah ini penulis hanya membatasi pada perangkat multimedia komputer. Pembahasan ini pun sebatas pada pengetahuan yang penulis ketahui saja.
Perangkat multimedia komputer hanyalah sebuah alat proses pengolah data saja ( hardware ), sedang yang berperan dalam pembelajaran adalah perangkat-perangkat lunak yang disebut dengan software. Sebuah komputer dapat bekerja atau dijalankan karena terdapat software di dalamnya. Software meliputi sistim operasi dan berbagai program aplikasi.
Program aplikasi dalam komputer berbasis Windows, meliputi program pengolah kata, program pengolah angka, program untuk presentasi, program design grafis, program internet, program pengolah foto atau film dan lain-lain.
Beberapa program-program tersebut jika dipadukan dengan baik dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran multimedia, sebuah komputer harus dapat bekerja dengan baik dan optimal. Komputer yang baik adalah komputer yang dapat bekerja dalam mengolah data / mengakses data dengan cepat. Perkembangan saat ini telah dimunculkan komputer generasi terbaru yang mampu mengolah / mengakses data dengan sangat cepatnya. Kecepatan kerja sebuah komputer tergantung dari tipe prossessor yang terdapat di dalamnya, misalnya komputer tipe Pentium IV dengan kecepatan prossessor lebih dari 2 atau 3 Gigahertz.
Sarana pendukung yang terkait dengan perangkat komputer ( lazim disebut perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi ) adalah alat untuk menayangkan kerja sebuah sistim komputer. Alat itu dapat berupa layar monitor atau LCD Proyektor. Kemudian untuk informasi suara alat pendukungnya berupa Speaker dan Microphone.
MENGENAL SOFTWARE SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN.
Terdapat banyak software dalam sistim komputer. Apabila kita membutuhkan sebuah software dan ternyata kita tidak menemukannya dalam komputer, maka yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah menginstallnya ke dalam sistim komputer kita.
Untuk menjalankan program aplikasi dan menggabungkannya dengan program aplikasi yang lain, perlu dibutuhkan ketrampilan khusus dalam penguasaan teknologi ini. Seorang guru yang mampu menggunakan komputer saja belumlah cukup untuk mendesain sebuah pembelajaran. Ketrampilan dan pengetahuan tentang seni tata warna dan design grafis tampilan juga perlu dikuasai oleh seorang guru.
Macam software dalam komputer berbasis Windows yang dapat diterapkan dalam pembelajaran multimedia, misalnya Microsoft Office ( Ms.Word, Ms. Excel, Ms. Powerpoint ), software Design Photo dan Editing Film dan lain-lain.
Namun secara umum program yang sering dipakai dan dikombinasikan guru dalam pembelajaran adalah Microsoft Powerpoint, Editing gambar dan editing film dengan perangkat tambahan / pendukungnya berupa speaker, microphone, LCD Proyektor dan screen proyektor ataupun jaringan LAN.
1. Program Presentasi.
Program ini merupakan program aplikasi yang sering penulis terapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Program presentasi termasuk salah satu paket dalam Software Microsoft Office, yaitu Ms. Power Point. Dengan menggunakan program ini guru dapat membuat perencanaan pembelajaran dengan kombinasi tampilan yang menarik dan penuh warna.
Jika guru mampu dan trampil tampilan untuk pembelajaran juga dapat disisipi / dipadukan dengan gambar-gambar animasi, suara atau link-link yang menghubungkan satu program aplikasi dengan program aplikasi lainnya.
Secara singkat dapat diuraikan bahwa program aplikasi Ms. Power point ini dapat dimanfaatkan guru untuk mendesign suatu model pembelajaran.
2. Program Editing Gambar.
Program ini sangat berguna untuk mengatur gambar yang akan ditampilkan dalam program presentasi. Adakalanya kita hanya membutuhkan suatu bagian dalam sebuah gambar yang dibutuhkan saja, sehingga gambar yang tidak diperlukan ditiadakan. Dengan program editing inilah kita gunakan untuk tujuan tersebut di atas. Gambar yang telah kita buat juga dapat disesuaikan dengan keinginan kita, misalnya merubah ukuran gambar, menambah atau mengurangi kecerahan gambar, dan lain-lain. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mampu berkreasi dan mempunyai jiwa seni yang cukup.
3. Program Editing Film.
Di dalam program Ms. Power Point, guru dapat membuat hubungan atau link yang berfungsi menjalankan sebuah program aplikasi film.
Terkadang sebuah film dirasa terlalu panjang durasinya, padahal seorang guru hanya membutuhkan pada bagian tertentu saja.Program editing film memberikan fasilitas untuk memotong bagian
film yang diperlukan saja. Sekaligus dapat digunakan untuk mengatur suara dengan beberapa tipe atau bahkan dapat digunakan untuk memadukan gambar dengan suara kita sendiri.
Secara khusus penulis masih perlu belajar lagi dalam hal penguasaan materi penggabungan film dengan suara yang dihasilkan sendiri.
PENTINGNYA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA.
Ada banyak metode atau media pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, salah satunya adalah pembelajaran dengan multimedia. Tetapi masih sangat sedikit guru-guru yang menerapkan pembelajaran multimedia, hal ini disebabkan terbatasnya perangkat multimedia yang dimiliki di sekolah-sekolah.
Namun demikian pembelajaran dengan multimedia adalah satu-satunya cara pembelajaran sambil mengenalkan perangkat teknologi modern atau maju, dalam hal ini komputer.
Tantangan besar bagi dunia pendidikan untuk tidak membutakan pengetahuan anak didik terhadap perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini. Sangat disayangkan bila anak didik kita tidak mengenal atau tidak tahu dengan pesatnya kemajuan teknologi tersebut. Dan lebih disayangkan lagi apabila di suatu sekolah telah tersedia perangkat teknologi maju ( komputer ) dengan jaringan internet, tetapi tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan pengetahuan.
Pengetahuan akan perangkat multimedia dan sarana pendukung lainnya, sangat dibutuhkan di masa-masa sekarang ini. Pengetahuan tentang perangkat multimedia dan kemampuan dalam memanfaatkannya adalah suatu kebutuhan baik untuk guru maupun siswa. Jika kita tidak mengikuti perkembangan Iptek yang sedang terjadi, kita akan selalu menjadi orang yang tertinggal dan paling belakangan dalam pengetahuan Iptek.
PENUTUP
Dari uraian yang singkat di atas dapat disimpulkan bahwa, guru menyampaikan bahan pelajaran ke peserta didik dengan harapan materi yang disampaikan itu dapat diterima dengan baik dan memberikah hasil yang memuaskan.
Adapun cara dalam penyampaian tersebut sangat beraneka ragam. Tetapi perlu di catat bahwa wawasan pengetahuan siswa juga perlu mendapat perhatian yang cukup. Dalam hal ini pembelajaran multimedia memberikan sumbangan wawasan pengetahuan akan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa memperoleh pengetahuan materi pelajaran yang tentunya disajikan dengan tampilan yang berbeda, menarik dan menyenangkan, juga memberikan contoh dalam mengolah informasi yang sesuai dengan perkembangan iptek yang semakin maju. Selanjutnya secara tidak langsung dapat mempengaruhi / memberi motivasi siswa untuk lebih dalam mengetahui dan mempelajarinya.
Sumber : http://anggun-mdp.blogspot.com/2008/02/pentingnya-multimedia-di-sekolah.html
Dewasa ini perkembangan ilmu dan tekonologi begitu pesatnya, laju perkembangan itu demikian luasnya hingga hampir mencakup seluruh kehidupan manusia. Khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi inilah yang melatarbelakangi perlunya penerapan iptek di bidang pendidikan.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang mencetak kader-kader pembangunan bangsa dituntut dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang sedang terjadi saat ini. Tantangan bagi sekolah untuk bisa menciptakan anakanak didik yang mengenal dan mampu mengatasi ketertinggalannya akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi sebagian orang atau masyarakat beranggapan bahwa pembelajaran multimedia dengan menggunakan perangkat komputer dan perlengkapannya termasuk barang mewah dan hanya sekolah tertentu saja yang dapat menerapkannya.
Namun demikian bila sekolah telah memilikinya, maka tidak ada salahnya pengenalan / penggunaan teknologi maju dianjurkan untuk dimanfaatkan.
Di zaman sekarang ini seorang siswa yang trampil dan cerdas sangat bisa jadi pengetahuan akan teknologi informasi dan komunikasi jauh melebihi kemampuan guru-gurunya. Di sisi lain perkembangan Iptek tersebut juga harus lebih dikenalkan kepada siswa-siswa agar tidak tertinggal pengetahuannya akan teknologi informasi dan komunikasi.
Oleh karena itu seorang guru pada era sekarang ini dituntut mampu mengembangkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan tidak ketinggalan zaman. Sangat disayangkan bila terdapat situasi pengenalan dan pengetahuan komputer siswa lebih dulu atau bahkan lebih pintar daripada guru-gurunya.
Dengan kondisi di atas penulis sengaja memilih Pembelajaran Multimedia sebagai judul dalam penulisan karya tulis ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan rasa keingintahuan pembaca terhadap perangkat multimedia sebagai sarana pembelajaran siswa. Sekaligus mengantisipasi akan makin pesatnya kemajuan Iptek di segala bidang.
Guru mengajar di dalam kelas adalah untuk mendidik dan mengajar. Dalam mengajar seorang guru bertanggung jawab penuh agar bahan yang diajarkan itu dapat diterima oleh siswa dengan baik dan benar.
Pada dasarnya suatu kegiatan belajar mengajar ( KBM ) di dalam kelas dapat diterapkan dalam berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran disajikan oleh guru dengan harapan siswa sebagai subyek didik dapat menerima bahan pelajaran itu dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.
Apabila dalam penyampaian pelajaran seorang guru selalu menggunakan metode yang konvensional dan dilakukan terus menerus tanpa adanya variasi dalam pembelajaran, dapat dimungkinkan akan menemui kejenuhan karena tidak ada warna baru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
Pembelajaran multimedia menjawab permasalahan tersebut.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran multimedia :
1. Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada siswa/mahaisiswa.
2. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi guru/dosen itu sendiri maupun siswa/mahasiswa.
3. Metode pembelajaran yang menyenangkan dapat menambah motivasi belajar anak lebih meningkat.
4. Mengejar ketertinggalan akan pengetahuan tentang Iptek di bidang pendidikan.
5. Mengikuti perkembangan Iptek.
PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Yang dimaksud dengan Pembelajaran Multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, guru menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran.
Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik.
Media cetak sudah sangat lazim bagi guru maupun siswa, media cetak meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta atau mediamedia cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk, globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang media elektronik meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor, Slide, dll.
Secara khusus penulis membatasi permasalahan ini dengan pembahasan penggunaan media elektronik / komputer, berikut dengan pemanfaatan hardware, software dan alat - alat pendukung lainnya dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Komputer merupakan suatu alat yang canggih dan lengkap, karena dengan satu unit komputer yang baik dapat difungsikan untuk berbagai keperluan, dan seorang guru yang jeli tentunya dapat memanfaatkan perangkat canggih tersebut untuk keperluan pembelajaran.
Bagi sekolah-sekolah yang sudah cukup mampu untuk mengadakan ala-talat tersebut, sudah semestinya guru-guru dianjurkan supaya dapat memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran. Karena disamping guru memperoleh pengalaman baru dalam pembelajaran. Pembelajaran multimedia ini juga akan terasa menyenangkan bagi siswa. Dan yang tak kalah pentingnya adalah metode pembelajaran seperti ini sangat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
SEKILAS TENTANG PERANGKAT MULTIMEDIA.
Berdasarkan pengalaman dalam proses kegaiatan belajar mengajar di dalam kelas dapat memanfaatkan media elektronik berupa OHP dan sarana komputer beserta perangkat pendukung lainnya. Untuk pembahasan makalah ini penulis hanya membatasi pada perangkat multimedia komputer. Pembahasan ini pun sebatas pada pengetahuan yang penulis ketahui saja.
Perangkat multimedia komputer hanyalah sebuah alat proses pengolah data saja ( hardware ), sedang yang berperan dalam pembelajaran adalah perangkat-perangkat lunak yang disebut dengan software. Sebuah komputer dapat bekerja atau dijalankan karena terdapat software di dalamnya. Software meliputi sistim operasi dan berbagai program aplikasi.
Program aplikasi dalam komputer berbasis Windows, meliputi program pengolah kata, program pengolah angka, program untuk presentasi, program design grafis, program internet, program pengolah foto atau film dan lain-lain.
Beberapa program-program tersebut jika dipadukan dengan baik dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran multimedia, sebuah komputer harus dapat bekerja dengan baik dan optimal. Komputer yang baik adalah komputer yang dapat bekerja dalam mengolah data / mengakses data dengan cepat. Perkembangan saat ini telah dimunculkan komputer generasi terbaru yang mampu mengolah / mengakses data dengan sangat cepatnya. Kecepatan kerja sebuah komputer tergantung dari tipe prossessor yang terdapat di dalamnya, misalnya komputer tipe Pentium IV dengan kecepatan prossessor lebih dari 2 atau 3 Gigahertz.
Sarana pendukung yang terkait dengan perangkat komputer ( lazim disebut perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi ) adalah alat untuk menayangkan kerja sebuah sistim komputer. Alat itu dapat berupa layar monitor atau LCD Proyektor. Kemudian untuk informasi suara alat pendukungnya berupa Speaker dan Microphone.
MENGENAL SOFTWARE SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN.
Terdapat banyak software dalam sistim komputer. Apabila kita membutuhkan sebuah software dan ternyata kita tidak menemukannya dalam komputer, maka yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah menginstallnya ke dalam sistim komputer kita.
Untuk menjalankan program aplikasi dan menggabungkannya dengan program aplikasi yang lain, perlu dibutuhkan ketrampilan khusus dalam penguasaan teknologi ini. Seorang guru yang mampu menggunakan komputer saja belumlah cukup untuk mendesain sebuah pembelajaran. Ketrampilan dan pengetahuan tentang seni tata warna dan design grafis tampilan juga perlu dikuasai oleh seorang guru.
Macam software dalam komputer berbasis Windows yang dapat diterapkan dalam pembelajaran multimedia, misalnya Microsoft Office ( Ms.Word, Ms. Excel, Ms. Powerpoint ), software Design Photo dan Editing Film dan lain-lain.
Namun secara umum program yang sering dipakai dan dikombinasikan guru dalam pembelajaran adalah Microsoft Powerpoint, Editing gambar dan editing film dengan perangkat tambahan / pendukungnya berupa speaker, microphone, LCD Proyektor dan screen proyektor ataupun jaringan LAN.
1. Program Presentasi.
Program ini merupakan program aplikasi yang sering penulis terapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Program presentasi termasuk salah satu paket dalam Software Microsoft Office, yaitu Ms. Power Point. Dengan menggunakan program ini guru dapat membuat perencanaan pembelajaran dengan kombinasi tampilan yang menarik dan penuh warna.
Jika guru mampu dan trampil tampilan untuk pembelajaran juga dapat disisipi / dipadukan dengan gambar-gambar animasi, suara atau link-link yang menghubungkan satu program aplikasi dengan program aplikasi lainnya.
Secara singkat dapat diuraikan bahwa program aplikasi Ms. Power point ini dapat dimanfaatkan guru untuk mendesign suatu model pembelajaran.
2. Program Editing Gambar.
Program ini sangat berguna untuk mengatur gambar yang akan ditampilkan dalam program presentasi. Adakalanya kita hanya membutuhkan suatu bagian dalam sebuah gambar yang dibutuhkan saja, sehingga gambar yang tidak diperlukan ditiadakan. Dengan program editing inilah kita gunakan untuk tujuan tersebut di atas. Gambar yang telah kita buat juga dapat disesuaikan dengan keinginan kita, misalnya merubah ukuran gambar, menambah atau mengurangi kecerahan gambar, dan lain-lain. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mampu berkreasi dan mempunyai jiwa seni yang cukup.
3. Program Editing Film.
Di dalam program Ms. Power Point, guru dapat membuat hubungan atau link yang berfungsi menjalankan sebuah program aplikasi film.
Terkadang sebuah film dirasa terlalu panjang durasinya, padahal seorang guru hanya membutuhkan pada bagian tertentu saja.Program editing film memberikan fasilitas untuk memotong bagian
film yang diperlukan saja. Sekaligus dapat digunakan untuk mengatur suara dengan beberapa tipe atau bahkan dapat digunakan untuk memadukan gambar dengan suara kita sendiri.
Secara khusus penulis masih perlu belajar lagi dalam hal penguasaan materi penggabungan film dengan suara yang dihasilkan sendiri.
PENTINGNYA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA.
Ada banyak metode atau media pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, salah satunya adalah pembelajaran dengan multimedia. Tetapi masih sangat sedikit guru-guru yang menerapkan pembelajaran multimedia, hal ini disebabkan terbatasnya perangkat multimedia yang dimiliki di sekolah-sekolah.
Namun demikian pembelajaran dengan multimedia adalah satu-satunya cara pembelajaran sambil mengenalkan perangkat teknologi modern atau maju, dalam hal ini komputer.
Tantangan besar bagi dunia pendidikan untuk tidak membutakan pengetahuan anak didik terhadap perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini. Sangat disayangkan bila anak didik kita tidak mengenal atau tidak tahu dengan pesatnya kemajuan teknologi tersebut. Dan lebih disayangkan lagi apabila di suatu sekolah telah tersedia perangkat teknologi maju ( komputer ) dengan jaringan internet, tetapi tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan pengetahuan.
Pengetahuan akan perangkat multimedia dan sarana pendukung lainnya, sangat dibutuhkan di masa-masa sekarang ini. Pengetahuan tentang perangkat multimedia dan kemampuan dalam memanfaatkannya adalah suatu kebutuhan baik untuk guru maupun siswa. Jika kita tidak mengikuti perkembangan Iptek yang sedang terjadi, kita akan selalu menjadi orang yang tertinggal dan paling belakangan dalam pengetahuan Iptek.
PENUTUP
Dari uraian yang singkat di atas dapat disimpulkan bahwa, guru menyampaikan bahan pelajaran ke peserta didik dengan harapan materi yang disampaikan itu dapat diterima dengan baik dan memberikah hasil yang memuaskan.
Adapun cara dalam penyampaian tersebut sangat beraneka ragam. Tetapi perlu di catat bahwa wawasan pengetahuan siswa juga perlu mendapat perhatian yang cukup. Dalam hal ini pembelajaran multimedia memberikan sumbangan wawasan pengetahuan akan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa memperoleh pengetahuan materi pelajaran yang tentunya disajikan dengan tampilan yang berbeda, menarik dan menyenangkan, juga memberikan contoh dalam mengolah informasi yang sesuai dengan perkembangan iptek yang semakin maju. Selanjutnya secara tidak langsung dapat mempengaruhi / memberi motivasi siswa untuk lebih dalam mengetahui dan mempelajarinya.
Sumber : http://anggun-mdp.blogspot.com/2008/02/pentingnya-multimedia-di-sekolah.html
Faktor Penyebab Siswa Malas dan Langkah Mengatasinya
Malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor, untuk lebih mudahnya terbagi menjadi dua faktor besar, yaitu: 1) faktor intrinsik ( dari dalam diri anak), dan 2) Faktor ekstrinsik (faktor dari luar anak).
1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik).
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikutiekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak..
2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik).
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena.
a. Sikap Orang Tua.
Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar. Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah (ngambek) sehingga nilai yang berhasil ia peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kuang memuaskan. Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar janga terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih dalam suatu aturan.
b. Sikap Guru.
Guru selaku tokoh teladan atau figur yang sering berinteraksi dengan anak dan dibanggakan oleh mereka, tapi tidak jarang sikap guru di sekolah juga menjadi objek keluhan siswanya. Ada banyak macam penyebabnya, mulai dari ketidaksiapan guru dalam mengajar, tidak menguasai bidang pelajaran yang akan diajarkan, atau karena terlalu banyak memberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Selain itu, sikap sering terlambat masuk kelas di saat mengajar, bercanda dengan siswa-siswa tertentu saja atau membawa masalah rumah tangga ke sekolah, membuat suasana belajar semakin tidak nyaman, tegang dan menakutkan bagi siswa tertentu..
c. Sikap Teman.
Ketikan seorang anak berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, tentunya secara langsung anak bisa memperhatikan satu sama lainnya, sikap, perlengkapan sekolah, pakaian dan asesoris-asesoris lainnya. Tapi sayangnya tidak semua teman di sekolah memiliki sikap atau perilaku yang baik dengan teman-teman lainnya. Seorang teman yang berlebihan dalam perlengkapan busana sekolah atau perlengkapan belajar, seperti sepatu yang bermerk yang tidak terjangkau oleh teman-teman lainnya, termasuk tas sekolah dan alat tulis atau sepeda dan mainan lainnya, secara tidak langsung dapat membuat iri teman-teman yang kurang mampu. Pada akhirnya ada anak yang menuntut kepada orang tuanya untuk minta dibelikan perlengkapan sekolah yang serupa dengan temannya. Bilamana tidak dituruti maka dengan cara malas belajarlah sebagai upaya untuk dikabulkan permohonannya.
d. Suasana Belajar di Rumah.
Bukan suatu jaminan rumah mewah dan megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti Game Boy, Game Watch maupun Play Stations. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar yang baik.
e. Sarana Belajar..
.Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus. Selain itu, tidak tersediannya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal..
Enam langkah untuk mengatasi mals belajar pada anak dan membantu orangtua dalam membimbing dan mendampingi anak yang bermasalah dalam belajar antara lain:
1. Mencari Informasi
Orangtua sebaiknya bertanya langsung kepada anak guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
2. Membuat Kesepakatan bersama antara orang tua dan anak.
Kesepakatan dibuat untuk menciptakan keadaan dan tanggung jawab serta memotivasi anak dalam belajar bukan memaksakan kehendak orang tua. Kesepakatan dibuat mulai dari bangun tidur hingga waktu hendak tidur, baik dalam hal rutinitas jam belajar, lama waktu belajar, jam belajar bilamana ada PR atau tidak, jam belajar di waktu libur sekolah, bagaimana bila hasil belajar baik atau buruk, hadiah atau sanksi apa yang harus diterima dan sebagainya. Kalaupun ada sanksi yang harus dibuat atau disepakati, biarlah anak yang menentukannya sebagai bukti tanggungjawabnya terhadap sesuatu yang akan disepakati bersama.
3. Menciptakan Disiplin.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menciptakan kedisiplinan kepada anak jika tidak dimulai dari orang tua. Orang tua yang sudah terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari akan dengan mudah diikuti oleh anaknya. Orang tua dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, mengingatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pelajaran tertentu, terlepas dari ada atau tidaknya tugas sekolah.
4. Menegakkan Kedisiplinan.
Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). Untuk mengalihkannya gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak. Bila dapat melakukan aktivitas bersama di dalam satu ruangan saat anak belajar, orang tua dapat sambil membaca koran, majalah, atau aktivitas lain yang tidak mengganggu anak dalam ruang tersebut. Dengan demikian menegakkan disiplin pada anak tidak selalu dengan suruhan atau bentakan sementara orang tua melaksanakan aktifitas lain seperti menonton televisi atau sibuk di dapur.
5. Ketegasan Sikap
Ketegasan sikap dilakukan dengan cara orang tua tidak lagi memberikan toleransi kepada anak atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya secara berulang-ulang. Ketegasan sikap ini dikenakan saat anak mulai benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat. Bahkan dengan sengaja anak berlaku ’tidak jujur’ melakukan aktivitas-aktivitas lain secara sengaja sampai melewati jam belajar. Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberikan sanksi yang telah disepakati dan siap menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.
6. Menciptakan Suasana Belajar
Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman merupakan tanggung jawab orangtua. Setidaknya orang tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian.
Ternyata malas belajar yang dialami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan membuat malu orangtua, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang. Jika enam langkah ini dapat diterapkan pada anak, maka sudah seharusnya tidak adalagi keluhan dari orang tua tentang anaknya yang malas belajar atau anak yang ngambek karena selalu dimarahi orang tuanya.
Teori Brofenbrenner
Untuk memahami mengapa anak-anak bersikap jalan pintas sehingga malas belajar (banyak yang sejak SD), dan untuk membantu orangtua mencari cara pencegahan serta jalan keluarnya, saya mengajak anda sekalian untuk mengkaji sebuah teori yang dikemukakan oleh Brofenbrenner.
Teori Brofenbrenner yang berparadigma lingkungan (ekologi) ini menyatakan bahwa perilaku seseorang (termasuk perilaku malas belajar pada anak) tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan dampak dari interaksi orang yang bersangkutan dengan lingkungan di luarnya.
Adapun lingkungan di luar diri orang (dalam makalah ini selanjutnya akan difokuskan pada anak atau siswa SD-SLTA) oleh Brofenbrenner di bagi dalam beberapa lingkaran yang berlapis-lapis:
- Lingkaran pertama adalah yang paling dekat dengan pribadi anak, yaitu lingkaran sistem mikroyang terdiri dari keluarga, sekolah, guru, tempat penitipan anak, teman bermain, tetangga, rumah, tempat bermain dan sebagainya yang sehari-hari ditemui oleh anak.
- Lingkaran kedua adalah interaksi antar faktor-faktor dalam sistem mikro (hubungan orangtua-guru, orangtua-teman, antar teman, guru-teman dsb.) yang dinamakannya sistem meso.
- Di luar sistem mikro dan meso, ada lingkaran ketiga yang disebut sistem exo, yaitu lingkaran lebih luar lagi, yang tidak langsung menyentuh pribadi anak, akan tetapi masih besar pengaruhnya, seperti keluarga besar, polisi, POMG, dokter, koran, televisi dsb.
- Akhirnya, lingkaran yang paling luar adalah sistem makro, yang terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat, budaya dsb.
Sistem Makro
Kiranya hampir semua orangtua dan pendidik (dan semua orang juga) merasakan bahwa jaman sekarang ini terlalu banyak sekali perubahan. Para orangtua dari generasi “Tembang Kenangan” tidak bisa mengerti, apalagi menikmati, lagu-lagu favorit anak-anak mereka yang dibawakan oleh Dewa atau Westlife group. Bahkan generasi yang remaja di tahun 1980-an (generasi Stevie Wonder, Lionel Richie) juga sulit menerima lagu-lagu sekarang. Sulitnya, di kalangan generasi muda sendiri juga terdapat banyak versi musik (rap, reggae, house, salsa dsb.) yang masing-masing punya penggemar masing-masing.
Di sisi lain musik-musik tradisional seperti keromcong dan gending Jawa, juga mengalami perubahan versi sehingga muncul musik campur-sari yang sekarang sedang populer di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk generasi mudanya. Sementara itu, musik dangdut, yang tadinya monopoli masyarakat lapis bawah, justru berkembang menjadi lebih universal dengan mulai memasuki dunia kelas menengah atas.
Perubahan-perubahan yang drastis dan sekaligus banyak ini juga terjadi pada bidang-bidang lain. Wayang orang dan wayang kulit yang saya gemari di masa kecil dan merupakan kegemaran juga dari ayah saya dan nenek-moyang saya, sekarang praktis tidak mempunyai lahan hidup lagi. Modifikasi dari kesenian tradisional (wayang kulit berbahasa Indonesia dan berdurasi hanya 2 jam diselingi musik dang dut, atau ketoprak humor), hanya bisa mengembangkan penggemarnya sendiri tanpa bisa mengangkat kembali kesenian tradisional sebagai mana bentuk aslinya.
Dalam setiap sektor kehidupan yang lain pun terdapat perubahan yang cepat. Karena itu jangan heran jika istilah-istilah “prokem” di jaman tahun 1980-an sudah tidak dimengerti lagi oleh anak-anak “gaul” angkatan 1990-an yang punya gaya bahasa “funky” tersendiri. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi perkembangannya adalah yang paling cepat. Anak SD sekarang sudah terampil menggunakan komputer, sedangkan eyang-eyang mereka menggunakan HP saja masih sering salah pencet. Video Betamax yang sangat modern di tahun 1980-an, sekarang sudah menjadi barang musium dengan adanya VCD (Video Digital Disc) dan yang terbaru DVD (Digital Video Disc; yang sebentar lagi pasti akan usang juga).
Dampak dari perubahan cepat ini sangat dahsyat sekali. Jika dalam bidang sosial budaya kita hanya mengamati kekacauan yang sulit dimengerti, dalam politik, perkembangan dan perubahan yang teramat sangat cepat ini telah meruntuhkan beberapa negara (Rusia, Yugoslavia), setidak-tidaknya telah menimbulkan banyak konflik yang menggoyangkan stabilitas dalam negeri dan menelan banyak korban harta dan jiwa (seperti yang sedang terjadi di Indonesia).
Para ilmuwan, setelah menganilis situasi yang dahsyat di seluruh dunia tsb. di atas, menyimpulkan bahwa saat ini kita sedang memasuki era Postmodernism (disingkat: Posmo)5 . Menurut para pemikir Posmo, jaman sekarang kira-kira sama dahsyatnya dengan jaman revolusi industri (ditemukannya mesin uap, listrik, mesiu dsb.) di akhir abad XIX yang juga berdampak berbagai peperangan, revolusi (perancis, Rusia), depresi ekonomi, kemerdekaan berbagai negara kolonial, penyakit menular dsb. yang kemudian kita kenal sebagai jaman modern. Perbedaan antara jaman modern dengan jaman sebelumnya adalah bahwa kendali kekuasaan (dalam bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik) beralih ke tangan-tangan pemilik modal, pekerja, pemikir dsb., dari penguasa sebelumnya yaitu para raja, bangsawan, tuan tanah dsb. Dalam bidang musik misalnya, supremasi Beethoven sudah diambil alih oleh Elvis Presley, sedangkan kekuasaan Paus di Roma sudah tersaingi oleh berbagai versi agama Kristen lain yang tersebar di seluruh dunia (termasuk versi Katolik Roma di Philipina, misalnya). Di Jawa, misalnya, pusat kebudayaan di Kraton Mataram6, segera beralih ke Ismail Marzuki dan Chaeril Anwar setelah revolusi kemerdekaan. Dalam politik, ideologi yang berdasarkan feodalisme beralih ke ideologi komunisme (revolusi Rusia) atau liberalisme (revolusi kemerdekaan Amerika Serikat). Tetapi di zaman tradisional maupun di zaman modern, masih terasa adanya pusat-pusat kekuasaan, yang oleh manusia (dari sudut pandang psikologi) sangat diperlukan sebagai patokan atau pedoman hidup, sebagai tolok ukur untuk menilai mana yang benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek.
Di dalam politik, misalnya, sampai dengan awal tahun 1990-an masih ada dua kekuatan utama di dunia (super powers) yaitu blok Barat (AS dan Eropa Barat) dan blok Timur. Upaya negara-negara dunia ke-3 untuk membangun KTT Non-Blok tidak banyak artinya, karena anggota-anggotanya tetap saja terpecah antara yang condong ke Blok Barat dan Blok Timur.
Tetapi di jaman Posmo ini, tidak ada lagi pusat-pusat kekuasaan seperti itu. Tidak ada tokoh, aliran, partai politik, ideologi, dan sebagainya yang mampu menonjol atau dominan dalam waktu yang cukup lama. Semua orang, aliran, ideologi dsb. bisa bisa timbul-tenggelam setiap saat. Bahkan agama pun, yang merupakan pranata yang paling konservatif, berubah-ubah dengan cepat sekali dengan timbul-tenggelamnya berbagai aliran, sekte dan bahkan agama-agama baru. Maka dapat dimengerti bahwa masyarakat awam di lapis bawah akan terperangkap dalam kebingungan-kebingungan karena hampir tidak ada tolok ukur yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
Sistem Exo
Pengaruh Posmo pada sistem exo dapat dilihat dan dirasakan dengan perubahan drastis dalam berbagai pranata sosial, politik dan ekonomi. Di Indonesia kita dapat menyimaknya dalam berbagai gejala seperti berubahnya fungsi Polri dari aparat pertahanan dan keamanan menjadi fungsi keamanan, ketertiban dan penegakkan hukum (karena itu Polri keluar dari ABRI). Dalam bidang perekonomian, pemerintah kehilangan kendalinya terhadap sistem moneter, karena begitu banyaknya yang bisa ikut bermain dalam sistem moneter, sehingga nilai valuta asing menjadi sangat fluktuatif.
Dalam bidang pendidikan, sistem pendidikan nasional, yang tadinya seragam untuk seluruh Indonesia, makin bervariasi dengan banyaknya sekolah yang berorientasi pada bermacam-macam agama, sekolah yang bekerja sama dengan luar negeri, sekolah-sekolah alternatif yang dikelola LSM dan sebagainya, sementara di tingkat perguruan tinggi berkembang terus-menerus berbagai gelar baru (bahkan ada gelar-gelar palsu) dan peraturan-peraturan Depdiknas pun berubah-ubah setiap saat.
Di bidang media massa dan sarana komunikasi dan perhubungan, terdapat makin banyak alternatif. Jika di tahun 1960-an hanya ada radio dan telpon yang diputar dengan tangan dan hubungan ke luar Jawa sangat langka dan lama, sekarang sudah tersedia berbagai alternatif seperti televisi fax (dari satu stasiun saja di tahun 1963, menjadi puluhan stasiun dengan sarana satelit), HP, internet, fax, bus antar propinsi (dari Banda Aceh sampai Kupang), pesawat udara (sehingga Jakarta-Jayapura hanya beberapa jam saja) dsb., sehingga hampir tidak ada lagi daerah yang masih terisolir seperti Kabupaten Lebak di zaman Max Havelaar.
Dalam bidang kehidupan berkeluarga, sistem kekerabatan (keluarga besar) sudah makin ditinggalkan orang dan beralih ke pada sistem keluarga inti. Bahkan akhir-akhir ini sudah banyak orang yang memilih untuk tidak menikah (single family) atau menjadi orangtua tunggal (single parent family). Rata-rata usia menikah makin meningkat (di kalangan menengah-ke atas sudah mencapai 26 tahun dan 30 tahun bagi wanita dan pria). Psangan nikah pun ditentukan sendiri oleh anak, bukan orangtua. Upacara-upacara perkawinan masih dilakukan secara tradisional, tetapi hanya simbolik saja, karena upacara-upacara itu sama sekali tidak mencerminkan kehidupan yang sesungguhnya dari pasangan yang bersangkutan (uoacaranya berbahasa Jawa, padahal pengantin sama sekali tidak mengerti bahasa Jawa, bahkan sangat boleh jadi psangan sudah berhubungan seks jauh sebelum upacara adat yang disakralkan itu).
Sistem Meso dan Mikro
Yang dimaksud dengan sistem Mikro adalah orang-orang yang terdekat dengan anak dan setiap hari berhubungan dengan anak (ayah-ibu, kakak-adik, oom, tante, opa, pembantu, supir, teman sekolah, guru dsb.), maupun tempat-tempat di mana anak sehari-hari berada (rumah, lingkungan tetangga, kebun, sekolah, kota dsb.). Interaksi antara unsur-unsur dalam sistem Mikro tersebut dinamakan sistem Meso.
Sehubungan dengan berkembangnya Posmo (yang oleh Alvin Toffler dinamakan “The Third Wave” QUOTATION), maka sistem Mikro dan Meso anak juga akan berubah drastis. Orangtua, guru, guru ngaji, orangtuanya teman-teman, apalagi televisi, tidak lagi satu bahasa dan seia-sekata dalam mendidik anak-anak. Di masa lalu, setiap ucapan orangtua hampir selalu konsisten dengan arahan guru di sekolah atau omongan orang-orang di surau atau di pasar. Tetapi sekarang apa yang dikatakan orangtua sangat berbeda dengan yang ditayangkan di TV, atau dengan omongan orangtuanya teman, atau nasihat ibu guru. Bahkan antara ayah dan ibu saja sering tidak sepaham, karena ibu-ibu jaman sekarang sudah sadar jender, punya penghasilan sendiri (bahkan kadang-kadang lebih besar dari suaminya), jadi merasa berhak juga untuk memutuskan dalam lingkungan rumah tangga.
Buat orangtua sendiri, yang dirasakan adalah bahwa anak tidak lagi hanya mendengarkan orangtua sendiri. Anak makin sering membantah, bahkan melawan orangtua, karena ia melihat banyak contoh di luar yang tidak sama dengan apa yang dikatakan orangtuanya. Jika anak dilarang menyetir pad usia 14 tahun, ia segera bisa menunjuk anak lain yang diijinkan nyetir sejak SD; jika anak disuruh sholat, ia segera mengacu pada Pak De-nya yang tidak sholat. jika ia dilarang pulang malam, ia malah pulang pagi, karena semua temannya mengajaknya ke disko atau ke kafe.
Faktor-Faktor Makro yang Menyebabkan Anak Malas Belajar
Anak
Sementara itu, anak sendiri tetap saja anak seperti sejak jaman dahulu kala. Semasa kecil anak-anak membentuk kepribadiannya melalui masukan dari lingkungan primernya (keluarga). Sampai usia 5-8 tahun ia masih menerima masukan-masukan (tahap formative). Menjelang remaja (usia ABG) ia mulai memberontak dan mencari jati dirinya dan akan makin menajam ketika ia remaja (makin sulit diatur) sehingga masa ini sering dinamakan masa pancaroba.
Masa pancaroba ini pada hakikatnya merupakan tahap akhir sebelum anak memasuki usia dewasa yang matang dan bertanggung jawab, karena ia sudah mengetahui tolok ukur yang harus diikuti dan mampu menetapkan sendiri mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk dan mana yang indah dan jelek.
Tetapi masa pancaroba dalam diri individu itu akan lebih sulit mencapai kemantapan dan kematangan jika kondisi di dunia luar juga pancaroba terus, seperti halnya di era Posmo ini. Dampaknya adalah timbulnya generasi remaja dan dewasa muda yang terus berpancaroba sampai dewasa. Generasi inilah yang saya temui di ruang praktek dengan kebingungan memilih jurusan yang mana, bimbang karena pacarnya tidak disetujui orangtua, kehabisan akal karena hamil di luar nikah atau karena tidak bisa keluar dari kebiasaan menyalah gunakan Narkoba.
Perubahan Paradigma
Menghadapi era Posmo yang serba tidak jelas ini, kesalahan paling besar, tetapi yang justru paling sering dilakukan, adalah mendidik anak berdasarkan tradisi lama dan tanpa alternatif. Artinya, semua yang diajarkan oleh orangtua mutlak harus diikuti, orangtua penya hak dan kekuasaan atas anak, anak harus berbakti kepada orangtua dsb. Di sekolah para guru pun masih sering berpatokan pada pepatah “guru adalah digugu/dipatuhi dan ditiru), sehingga benar atau salah guru harus selaludipatuhi. Demikian pula dalam bidang agama, bahkan politik (masing-masing elit politik dan kelompok mahasiswa merasa dialah yang paling benar).
Jika dihadapakan terus-menerus dengan pendekatan otoriiter, maka anak-anak yang sedangserba kebingungan akan makin bingung sehingga makin tidak percaya diri, atau justru makin memberontak dan menjadi pelanggar hukum. Karena itu dalam era sistem Makro yang diwaranai oleh Posmo ini, pendidikan pada anak harus berorientasi pada pengembangan kemampuan anak untuk membuat penilaian dan keputusan (judgement) sendiri secara tepat dan cepat. Dengan perkataan lain, anak harus dididik untuk menilai sendiri yang mana yang benar/salah, baik/tidak baik atau indah/jelek dan atas dasar itu ia memutuskan perbuatan mana yang terbaik untuk dirinya sendiri. Anak yang dididik untuk selalu mentaati perintah orangtua, dalam pemberrontakannya akan mencari orang lain atau pihak lain (dalam sistem Mikro-nya) yang bisa dijadikannya acuan baru dan selanjutnya ia akan mentaati saja ajakan atau arahan orang lain itu (yang sangat boleh jadi justru menjerumuskan).
Penutup
Harus diakui bahwa menjadi orangtua atau pendidik jaman sekarang sangat sulit. Pertama, karena kebanyakan orantua belum pernah mengalami situasi seperti sekarang ini di masa kecilnya; kedua, karena mereka cenderung meniru saja cara-cara mendidik yang dilakukan oleh orangtua atau senior merekasendiri di masa lalu; dan yang ketiga, memang sangat sulit untuk mengubah pola pikir seseorang dari pola pikir tradisional dan pola pikir alternatif sesuai dengan tuntutan jaman sekarang.
Tetapi bagaimana pun berat dan sulitnya, upaya itu harus dilakukan, karena kalau tidak maka kita akan menjerumuskan generasi muda kita dalam kesulitan yang lebih besar.
Sumber :
http://andi-mustan.blogspot.com/2010/09/faktor-penyebab-anak-malas-belajar.html
http://www.sarlito.net.ms/
Kiranya hampir semua orangtua dan pendidik (dan semua orang juga) merasakan bahwa jaman sekarang ini terlalu banyak sekali perubahan. Para orangtua dari generasi “Tembang Kenangan” tidak bisa mengerti, apalagi menikmati, lagu-lagu favorit anak-anak mereka yang dibawakan oleh Dewa atau Westlife group. Bahkan generasi yang remaja di tahun 1980-an (generasi Stevie Wonder, Lionel Richie) juga sulit menerima lagu-lagu sekarang. Sulitnya, di kalangan generasi muda sendiri juga terdapat banyak versi musik (rap, reggae, house, salsa dsb.) yang masing-masing punya penggemar masing-masing.
Di sisi lain musik-musik tradisional seperti keromcong dan gending Jawa, juga mengalami perubahan versi sehingga muncul musik campur-sari yang sekarang sedang populer di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk generasi mudanya. Sementara itu, musik dangdut, yang tadinya monopoli masyarakat lapis bawah, justru berkembang menjadi lebih universal dengan mulai memasuki dunia kelas menengah atas.
Perubahan-perubahan yang drastis dan sekaligus banyak ini juga terjadi pada bidang-bidang lain. Wayang orang dan wayang kulit yang saya gemari di masa kecil dan merupakan kegemaran juga dari ayah saya dan nenek-moyang saya, sekarang praktis tidak mempunyai lahan hidup lagi. Modifikasi dari kesenian tradisional (wayang kulit berbahasa Indonesia dan berdurasi hanya 2 jam diselingi musik dang dut, atau ketoprak humor), hanya bisa mengembangkan penggemarnya sendiri tanpa bisa mengangkat kembali kesenian tradisional sebagai mana bentuk aslinya.
Dalam setiap sektor kehidupan yang lain pun terdapat perubahan yang cepat. Karena itu jangan heran jika istilah-istilah “prokem” di jaman tahun 1980-an sudah tidak dimengerti lagi oleh anak-anak “gaul” angkatan 1990-an yang punya gaya bahasa “funky” tersendiri. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi perkembangannya adalah yang paling cepat. Anak SD sekarang sudah terampil menggunakan komputer, sedangkan eyang-eyang mereka menggunakan HP saja masih sering salah pencet. Video Betamax yang sangat modern di tahun 1980-an, sekarang sudah menjadi barang musium dengan adanya VCD (Video Digital Disc) dan yang terbaru DVD (Digital Video Disc; yang sebentar lagi pasti akan usang juga).
Dampak dari perubahan cepat ini sangat dahsyat sekali. Jika dalam bidang sosial budaya kita hanya mengamati kekacauan yang sulit dimengerti, dalam politik, perkembangan dan perubahan yang teramat sangat cepat ini telah meruntuhkan beberapa negara (Rusia, Yugoslavia), setidak-tidaknya telah menimbulkan banyak konflik yang menggoyangkan stabilitas dalam negeri dan menelan banyak korban harta dan jiwa (seperti yang sedang terjadi di Indonesia).
Para ilmuwan, setelah menganilis situasi yang dahsyat di seluruh dunia tsb. di atas, menyimpulkan bahwa saat ini kita sedang memasuki era Postmodernism (disingkat: Posmo)5 . Menurut para pemikir Posmo, jaman sekarang kira-kira sama dahsyatnya dengan jaman revolusi industri (ditemukannya mesin uap, listrik, mesiu dsb.) di akhir abad XIX yang juga berdampak berbagai peperangan, revolusi (perancis, Rusia), depresi ekonomi, kemerdekaan berbagai negara kolonial, penyakit menular dsb. yang kemudian kita kenal sebagai jaman modern. Perbedaan antara jaman modern dengan jaman sebelumnya adalah bahwa kendali kekuasaan (dalam bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik) beralih ke tangan-tangan pemilik modal, pekerja, pemikir dsb., dari penguasa sebelumnya yaitu para raja, bangsawan, tuan tanah dsb. Dalam bidang musik misalnya, supremasi Beethoven sudah diambil alih oleh Elvis Presley, sedangkan kekuasaan Paus di Roma sudah tersaingi oleh berbagai versi agama Kristen lain yang tersebar di seluruh dunia (termasuk versi Katolik Roma di Philipina, misalnya). Di Jawa, misalnya, pusat kebudayaan di Kraton Mataram6, segera beralih ke Ismail Marzuki dan Chaeril Anwar setelah revolusi kemerdekaan. Dalam politik, ideologi yang berdasarkan feodalisme beralih ke ideologi komunisme (revolusi Rusia) atau liberalisme (revolusi kemerdekaan Amerika Serikat). Tetapi di zaman tradisional maupun di zaman modern, masih terasa adanya pusat-pusat kekuasaan, yang oleh manusia (dari sudut pandang psikologi) sangat diperlukan sebagai patokan atau pedoman hidup, sebagai tolok ukur untuk menilai mana yang benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek.
Di dalam politik, misalnya, sampai dengan awal tahun 1990-an masih ada dua kekuatan utama di dunia (super powers) yaitu blok Barat (AS dan Eropa Barat) dan blok Timur. Upaya negara-negara dunia ke-3 untuk membangun KTT Non-Blok tidak banyak artinya, karena anggota-anggotanya tetap saja terpecah antara yang condong ke Blok Barat dan Blok Timur.
Tetapi di jaman Posmo ini, tidak ada lagi pusat-pusat kekuasaan seperti itu. Tidak ada tokoh, aliran, partai politik, ideologi, dan sebagainya yang mampu menonjol atau dominan dalam waktu yang cukup lama. Semua orang, aliran, ideologi dsb. bisa bisa timbul-tenggelam setiap saat. Bahkan agama pun, yang merupakan pranata yang paling konservatif, berubah-ubah dengan cepat sekali dengan timbul-tenggelamnya berbagai aliran, sekte dan bahkan agama-agama baru. Maka dapat dimengerti bahwa masyarakat awam di lapis bawah akan terperangkap dalam kebingungan-kebingungan karena hampir tidak ada tolok ukur yang dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
Sistem Exo
Pengaruh Posmo pada sistem exo dapat dilihat dan dirasakan dengan perubahan drastis dalam berbagai pranata sosial, politik dan ekonomi. Di Indonesia kita dapat menyimaknya dalam berbagai gejala seperti berubahnya fungsi Polri dari aparat pertahanan dan keamanan menjadi fungsi keamanan, ketertiban dan penegakkan hukum (karena itu Polri keluar dari ABRI). Dalam bidang perekonomian, pemerintah kehilangan kendalinya terhadap sistem moneter, karena begitu banyaknya yang bisa ikut bermain dalam sistem moneter, sehingga nilai valuta asing menjadi sangat fluktuatif.
Dalam bidang pendidikan, sistem pendidikan nasional, yang tadinya seragam untuk seluruh Indonesia, makin bervariasi dengan banyaknya sekolah yang berorientasi pada bermacam-macam agama, sekolah yang bekerja sama dengan luar negeri, sekolah-sekolah alternatif yang dikelola LSM dan sebagainya, sementara di tingkat perguruan tinggi berkembang terus-menerus berbagai gelar baru (bahkan ada gelar-gelar palsu) dan peraturan-peraturan Depdiknas pun berubah-ubah setiap saat.
Di bidang media massa dan sarana komunikasi dan perhubungan, terdapat makin banyak alternatif. Jika di tahun 1960-an hanya ada radio dan telpon yang diputar dengan tangan dan hubungan ke luar Jawa sangat langka dan lama, sekarang sudah tersedia berbagai alternatif seperti televisi fax (dari satu stasiun saja di tahun 1963, menjadi puluhan stasiun dengan sarana satelit), HP, internet, fax, bus antar propinsi (dari Banda Aceh sampai Kupang), pesawat udara (sehingga Jakarta-Jayapura hanya beberapa jam saja) dsb., sehingga hampir tidak ada lagi daerah yang masih terisolir seperti Kabupaten Lebak di zaman Max Havelaar.
Dalam bidang kehidupan berkeluarga, sistem kekerabatan (keluarga besar) sudah makin ditinggalkan orang dan beralih ke pada sistem keluarga inti. Bahkan akhir-akhir ini sudah banyak orang yang memilih untuk tidak menikah (single family) atau menjadi orangtua tunggal (single parent family). Rata-rata usia menikah makin meningkat (di kalangan menengah-ke atas sudah mencapai 26 tahun dan 30 tahun bagi wanita dan pria). Psangan nikah pun ditentukan sendiri oleh anak, bukan orangtua. Upacara-upacara perkawinan masih dilakukan secara tradisional, tetapi hanya simbolik saja, karena upacara-upacara itu sama sekali tidak mencerminkan kehidupan yang sesungguhnya dari pasangan yang bersangkutan (uoacaranya berbahasa Jawa, padahal pengantin sama sekali tidak mengerti bahasa Jawa, bahkan sangat boleh jadi psangan sudah berhubungan seks jauh sebelum upacara adat yang disakralkan itu).
Sistem Meso dan Mikro
Yang dimaksud dengan sistem Mikro adalah orang-orang yang terdekat dengan anak dan setiap hari berhubungan dengan anak (ayah-ibu, kakak-adik, oom, tante, opa, pembantu, supir, teman sekolah, guru dsb.), maupun tempat-tempat di mana anak sehari-hari berada (rumah, lingkungan tetangga, kebun, sekolah, kota dsb.). Interaksi antara unsur-unsur dalam sistem Mikro tersebut dinamakan sistem Meso.
Sehubungan dengan berkembangnya Posmo (yang oleh Alvin Toffler dinamakan “The Third Wave” QUOTATION), maka sistem Mikro dan Meso anak juga akan berubah drastis. Orangtua, guru, guru ngaji, orangtuanya teman-teman, apalagi televisi, tidak lagi satu bahasa dan seia-sekata dalam mendidik anak-anak. Di masa lalu, setiap ucapan orangtua hampir selalu konsisten dengan arahan guru di sekolah atau omongan orang-orang di surau atau di pasar. Tetapi sekarang apa yang dikatakan orangtua sangat berbeda dengan yang ditayangkan di TV, atau dengan omongan orangtuanya teman, atau nasihat ibu guru. Bahkan antara ayah dan ibu saja sering tidak sepaham, karena ibu-ibu jaman sekarang sudah sadar jender, punya penghasilan sendiri (bahkan kadang-kadang lebih besar dari suaminya), jadi merasa berhak juga untuk memutuskan dalam lingkungan rumah tangga.
Buat orangtua sendiri, yang dirasakan adalah bahwa anak tidak lagi hanya mendengarkan orangtua sendiri. Anak makin sering membantah, bahkan melawan orangtua, karena ia melihat banyak contoh di luar yang tidak sama dengan apa yang dikatakan orangtuanya. Jika anak dilarang menyetir pad usia 14 tahun, ia segera bisa menunjuk anak lain yang diijinkan nyetir sejak SD; jika anak disuruh sholat, ia segera mengacu pada Pak De-nya yang tidak sholat. jika ia dilarang pulang malam, ia malah pulang pagi, karena semua temannya mengajaknya ke disko atau ke kafe.
Faktor-Faktor Makro yang Menyebabkan Anak Malas Belajar
Anak
Sementara itu, anak sendiri tetap saja anak seperti sejak jaman dahulu kala. Semasa kecil anak-anak membentuk kepribadiannya melalui masukan dari lingkungan primernya (keluarga). Sampai usia 5-8 tahun ia masih menerima masukan-masukan (tahap formative). Menjelang remaja (usia ABG) ia mulai memberontak dan mencari jati dirinya dan akan makin menajam ketika ia remaja (makin sulit diatur) sehingga masa ini sering dinamakan masa pancaroba.
Masa pancaroba ini pada hakikatnya merupakan tahap akhir sebelum anak memasuki usia dewasa yang matang dan bertanggung jawab, karena ia sudah mengetahui tolok ukur yang harus diikuti dan mampu menetapkan sendiri mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk dan mana yang indah dan jelek.
Tetapi masa pancaroba dalam diri individu itu akan lebih sulit mencapai kemantapan dan kematangan jika kondisi di dunia luar juga pancaroba terus, seperti halnya di era Posmo ini. Dampaknya adalah timbulnya generasi remaja dan dewasa muda yang terus berpancaroba sampai dewasa. Generasi inilah yang saya temui di ruang praktek dengan kebingungan memilih jurusan yang mana, bimbang karena pacarnya tidak disetujui orangtua, kehabisan akal karena hamil di luar nikah atau karena tidak bisa keluar dari kebiasaan menyalah gunakan Narkoba.
Perubahan Paradigma
Menghadapi era Posmo yang serba tidak jelas ini, kesalahan paling besar, tetapi yang justru paling sering dilakukan, adalah mendidik anak berdasarkan tradisi lama dan tanpa alternatif. Artinya, semua yang diajarkan oleh orangtua mutlak harus diikuti, orangtua penya hak dan kekuasaan atas anak, anak harus berbakti kepada orangtua dsb. Di sekolah para guru pun masih sering berpatokan pada pepatah “guru adalah digugu/dipatuhi dan ditiru), sehingga benar atau salah guru harus selaludipatuhi. Demikian pula dalam bidang agama, bahkan politik (masing-masing elit politik dan kelompok mahasiswa merasa dialah yang paling benar).
Jika dihadapakan terus-menerus dengan pendekatan otoriiter, maka anak-anak yang sedangserba kebingungan akan makin bingung sehingga makin tidak percaya diri, atau justru makin memberontak dan menjadi pelanggar hukum. Karena itu dalam era sistem Makro yang diwaranai oleh Posmo ini, pendidikan pada anak harus berorientasi pada pengembangan kemampuan anak untuk membuat penilaian dan keputusan (judgement) sendiri secara tepat dan cepat. Dengan perkataan lain, anak harus dididik untuk menilai sendiri yang mana yang benar/salah, baik/tidak baik atau indah/jelek dan atas dasar itu ia memutuskan perbuatan mana yang terbaik untuk dirinya sendiri. Anak yang dididik untuk selalu mentaati perintah orangtua, dalam pemberrontakannya akan mencari orang lain atau pihak lain (dalam sistem Mikro-nya) yang bisa dijadikannya acuan baru dan selanjutnya ia akan mentaati saja ajakan atau arahan orang lain itu (yang sangat boleh jadi justru menjerumuskan).
Penutup
Harus diakui bahwa menjadi orangtua atau pendidik jaman sekarang sangat sulit. Pertama, karena kebanyakan orantua belum pernah mengalami situasi seperti sekarang ini di masa kecilnya; kedua, karena mereka cenderung meniru saja cara-cara mendidik yang dilakukan oleh orangtua atau senior merekasendiri di masa lalu; dan yang ketiga, memang sangat sulit untuk mengubah pola pikir seseorang dari pola pikir tradisional dan pola pikir alternatif sesuai dengan tuntutan jaman sekarang.
Tetapi bagaimana pun berat dan sulitnya, upaya itu harus dilakukan, karena kalau tidak maka kita akan menjerumuskan generasi muda kita dalam kesulitan yang lebih besar.
Sumber :
http://andi-mustan.blogspot.com/2010/09/faktor-penyebab-anak-malas-belajar.html
http://www.sarlito.net.ms/
Langganan:
Postingan (Atom)