Jumat, 18 Januari 2013

Rabu, 16 Januari 2013

Tips Memotivasi Orang Lain


Tanpa inspirasi kekuatan pikiran menjadi semu. Terdapat bara di dalam diri kita masing-masing yang membutuhkan percikan untuk berkobar. -Johann Gottfried Von Herder
Kepemimpinan yang sukses berawal dari memahami karakter setiap orang yang dipimpin agar bisa memotivasinya secara efektif untuk bekerja secara optimal dalam mencapai tujuan.
Banyak orang mengira kunci motivasi ada pada penetapan tujuan. Tujuan yang ditetapkan dengan baik akan memotivasi orang untuk mencapainya. Masalahnya, seringkali tujuan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai personal yang dimiliki.
Setiap orang memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan kadar yang beragam. Kita tidak bisa mendoktrinasi begitu saja dengan nilai-nilai yang kita miliki. Pertentangan nilai akan menghambat inspirasi untuk bertindak, maka dari itu adalah penting untuk menyelaraskan nilai-nilai yang dimiliki dengan tujuan yang ditetapkan.
Misalnya, semua karyawan termotivasi dengan uang tapi dengan kadar tertentu. Terkadang, iming-iming bonus tidak terlalu memotivasi karyawan yang memiliki nilai-nilai yang lebih menekankan idealisme, ketenangan pikiran, dan seterusnya. Banyak karyawan yang lebih mengharapkan tunjangan kesehatan serta pensiun yang memadai dan ada juga yang lebih termotivasi jika ada kompetisi atau pengakuan terhadap kontribusi/prestasinya.
Contohnya lagi, hampir semua orang ingin dihormati dan memiliki nilai-nilai yang bisa memacu motivasi dirinya dengan status dan penghargaan. Tapi tidak semua memiliki tingkat kebutuhan yang sama untuk dihargai. Beberapa orang lebih mementingkan kebutuhan untuk makan dan menghidupi keluarganya daripada hanya sekedar memiliki status yang tinggi di komunitasnya.
Bahkan, ada orang yang sangat termotivasi karena memiliki dendam atau hasrat romansa kepada orang lain dan tidak terlalu termotivasi dengan uang atau kekuasaan.
Sebagai pemimpin yang inspirasional dan ingin memotivasi orang lain, kita harus memahami nilai-nilai yang dipegang orang lain serta mengukur kadarnya, lalu memilih cara yang tepat untuk mengarahkannya kepada tujuan yang telah kita tetapkan.
Terdapat beberapa nilai yang bisa dipegang oleh siapapun dan dengan tingkat atau kadar yang berbeda-beda. Ada yang termotivasi dengan nilai-nilai yang menginginkan pemenuhan kebutuhan hidup seperti makan, berkeluarga, mempersiapkan masa depan, beraktivitas fisik secara bebas, dan kebutuhan untuk merasa aman.
Lalu seperti yang sudah saya sebutkan, ada orang yang memiliki nilai-nilai yang menginginkan pembalasan dendam, penegakan keadilan, kesukaan untuk mengkoleksi atau mengumpulkan sesuatu, atau pemenuhan hasrat romansanya untuk bercinta dengan seseorang dan bersosialisasi dengan memiliki teman/kelompok.
Nilai-nilai lainnya yang umum juga adalah kebutuhan untuk diterima dan mendapatkan persetujuan, keinginan untuk berkuasa dan mempengaruhi orang lain, memiliki status dan wewenang yang dihormati, serta sifat individualistis yang dijunjung lebih seperti kemandirian, otonomi, keteraturan, pemenuhan keingintahuan pikiran dan memaksimalkan potensi diri untuk menguasai keahlian tertentu.
Kesemua nilai ini ada dalam diri orang lain berupa kombinasi dengan tingkat atau kadar yang beragam. Untuk memotivasi orang lain, kita sebaiknya berfokus pada nilai-nilai apa yang dipegang dan seberapa besar kecenderungannya untuk memaksimalkan nilai-nilai yang dipegang. Dan akhirnya, selaraskan nilai-nilai tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selanjutnya, seorang pemimpin tinggal mencari metode yang efektif untuk berkomunikasi dan memotivasi orang lain sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing orang. Teknik komunikasi yang tepat untuk memotivasi sesuai nilai akan saya bahas pada tulisan selanjutnya.

Cara Memotivasi Orang Lain


Motivasi sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa motivasi apapun yang akan kita lakukan akan terasa berat. Malas dan ogah-ogahan akan kita rasakan. Meskipun akhirnya kita kerjakan juga apa yang seharusnya dilakukan, terkadang itu hanya untuk menggugurkan kewajiban saja.
Untuk itu, kita perlu motivasi yang bisa berasal dari dalam diri. Bisa juga motivasi itu datang dari luar. Apapun peran kita dalam kehidupan ini, kita perlu memotivasi diri sendiri dan memotivasi orang lain. Cara untuk memotivasi orang lain bisa dilakukan dengan menggunakan rumus 3 A yaitu:
1. Atensi
Awali dengan memberikan perhatian kepada orang yang akan diberikan motivasi. Bentuk perhatian itu bisa berbagai macam. Jika bertemu berikan salam dan jabatlah tangannya dengan erat. Disertai dengan ucapan salam. Tanyakan bagaimana kabar dan kesehatannya. Lakukan itu dengan tulus dari hati bukan sekedar basa-basi.
Memberi perhatian berarti juga tahu kondisi seseorang. Apa yang sedang dialaminya sekarang. Jika mereka sedang ditimpa musibah atau terlilit masalah. Bantulah semampu kita. Berilah mereka jalan untuk keluar dari problema yang menimpa. Ide dan pencerahan sangat mereka nantikan. Dukungan dan do’a jangan sampai terlupa.
Untuk memotivasi seseorang, kita juga harus tahu apa yang mereka inginkan atau cita-citakan. Tanyakan apa yang mereka inginkan. Apa cita-cita yang mereka punya. Semua orang pasti punya keinginan dan cita. Hanya terkadang tidak semua orang berani mengungkapkannya.
2. Afirmasi
Afirmasi artinya penegasan atau peneguhan. Berikanlah afirmasi kepada orang yang perlu diberi motivasi. Katakanlah kepada mereka bahwa mereka layak mendapatkan apa yang diinginkan. Cita-cita yang sudah ada bisa terlaksana asal mau berusaha. Seringkali orang merasa ragu bisa meraih cita karena merasa tidak bisa atau tidak punya apa-apa.
Mereka perlu dukungan dan motivasi dari orang lain agar terus semangat mengejar apa yang diinginkan. Terus berikan kata-kata penyemangat setiap kali bertemu. Tanyakan kemajuan dari apa yang sudah ia lakukan. Pujilah ketika ia berhasil mendapatkan keberhasilan kecil atau besar. Hiburlah ia ketika gagal mencoba.
3. Apresiasi
Berikan penghargaan kepada semua keberhasilan yang dia lakukan. Entah itu kecil ataupun besar. Penghargaan bisa hanya sekedar ucapan. Bisa juga berupa hadiah untuk dikenang. Bukan nilai uang dari hadiah itu yang penting tapi penghargaan atas prestasi yang telah dibuat akan selalu teringat.
Apresiasi akan membuat seseorang termotivasi untuk meraih keberhasilan lebih banyak lagi. Jika keberhasilan atau prestasi tidak dihargai dengan semestinya, orang akan malas untuk berbuat yang terbaik. Mereka lebih memilih untuk jadi orang biasa dengan mengerjakan sesuatu dengan biasa-biasa saja. Hasilnya pun akan biasa saja.
Penghargaan ibarat bahan bakar yang akan menyulut semangat. Seperti api yang membakar kayu kering, merah menyala. Panas membara membakar apa saja yang ada di sekitarnya.
Motivasi ibarat tetesan air di musim kemarau yang menyirami tanaman yang gersang. Menyegarkan dan memberi kehidupan.

6 Tips Meningkatkan Motivasi Belajar Anda


Assalamualaikum.Wr.Wb | Motivasi belajar tidak akan terbentuk begitu saja, apalagi kita tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari betapa penting manfaat belajar bagi diri kita. Anda tahu, bahwa Motivasi adalah element penting untuk membangun karakter supaya kita giat belajar. Sayangnya itu tidak tertanam di setiap siswa di seluruh sekolah indonesia, kebanyakan dari mereka memiliki bakat yang hebat, sayangnya bakat tersebut tidak di kembangkan karena tidak ada dorongan untuk belajar di dalam diri sendiri.  Tapi jika anda mempunyai keinginan sedikit saja untuk belajar anda hanya perlu membaca6 Tips Meningkatkan Motivasi Belajar berikut dan anda akan mendapat dorongan yang kuat untuk terus belajar, Penasaran ? Baca sampai selesai ...

So, apa saja tipsnya ?

  1. Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar, Bergaul dengan orang senag belajar akan membuat kita lebih bersemangat untuk belajar karena biasanya pengaruh besar itu ada ketika menyadari kalau orang lain bisa pasti kitapun bisa.Selain itu, coba cari organisai atau komunitas yang mempunyai kebiasaan untuk belajar. 
  2. Tidak malu bertanya, Tanyalah kepada orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, pendidikannya lebih tinggi, mendapatkan beasiswa belajar, atau bisa juga orang yang mendapat penghargaan juara kelas. Denagn harapan kebiasaan dan semangat mereka dapat menular kepada kita. Sepertinya halanya analogi orang yang menjual terasi dengan menjual minyak wangi. 
  3. Belajar apapun, biasakanlah untuk mau belajar apapun untuk hal yang baru, contoh anda dapat belajar merakit komputer, menulis, membuat film dokumenter, berwirausaha dan sebagainya. 
  4. Bergaul dengan orang-orang yang selalu optimis dan berfikiran optimis, Didunia ini ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung menrpanya. Kita dapat tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika kita sering bersosialisasi dengan orang-orang tersebut atau bergabung dengan organisasi yang terdapat orang seperti itu. 
  5. Mencari Motivator, Kadangkala ada orang yang butuh orang lain sebagau pemicu atau mentor belajarnya. Seperti teman,guru,orang tua, atau seseorang yang dapat mengarahkan dan memotivasi anda belajar dalam meraih prestasi.

Penutup :
Sedikit motivasi dari saya, ingatlah terus resep untuk sukses yaitu "Belajar ketika orang lain tidur, Bekerja ketika orang lain bermalasan, dan Berusaha ketika oranglain berkhayal" .Sekian dan Wasalam...

Cara Meningkatkan Motivasi Diri


Motivasi memang erat kaitannya dengan semangat dalam diri menghadapi hidup ini. Setiap manusia mempunyai pribadi yang unik dan memiliki cara tersendiri dalam meningkatkan motivasi dalam dirinya.
Motivasi diri yang tinggi akan lebih mendekatkan pada kreasi goal-goal dalam hidup kita. Sebagai contoh seorang mahasiswa semester akhir yang ingin segera menyelesaikan studinya harus memiliki motivasi yang kuat dalam mengerjakan proyek-proyek akhirnya. Dengan motivasi yang tinggi mereka akan terus berusaha bangun pagi, berangkat ke kampus untuk bimbingan, menyelesaikan revisi tugas akhir/ skripsinya.
Seorang pengusaha yang ingin sukses dalam waktu dekat harus memiliki motivasi yang kuat untuk membangun bisnisnya secara lebih aktif lagi. Saat motivasinya meningkat akan mendorong pikiran bawah sadarnya untuk segera melakukan inovasi-inovasi baru dalam bisnisnya. Mereka akan segera melakukan koreksi-koreksi, analisis, dan konsultasi pada orang yang lebih ahli tentang pencapaian apa yang telah diraihnya, apa yang menjadi kekurangan tentang cara-cara yang telah dipakai, siapa saja kompetitornya, rencana apa saja yang sesuai untuk dilakukan pada waktu terdekat.
Namun tak bisa dipungkiri terkadang motivasi dalam diri kita menurun, berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Itu mungkin terjadi pada diri saya atau pu Anda. Penyakit malas itu datang, ogah-ogahan, dan kata-kata negatif lain seringkali muncul.
Hal tersebut harus segera kita atasi jika impian, tujuan, goal, obsesi kita segera terwujud. Kita harus bisa untuk selalu menjaga motivasi dalam diri kita setiap harinya. Kita harus bisa melawan rasa malas, pesimis, dana kata-kata negatif lainnya.
Bagaimana cara selalu menjaga motivasi dalam diri atau meningkatkannya? Saya akan coba memberi beberapa point, namun yang perlu diingat bahwa motivator sebesar apapun itu tidak akan berarti jika kalian tidak mencobanya. Karena motivator terkuat dan motivator sesuangguhnya adalah diri kamu sendiri, pikiran kamu sendiri.
Stop acting as if life is a rehearsal. Live this day as if it were your last. The past is over and gone. The future is not guaranteed.”-Dr. Wayne Dyer
Quotes dari Dr. Wayne Dyer tersebut terlihat jelas bahwa kita dan hanya kita yang bertanggung jawab pada masa depan kita sendiri. Bukan orang lain.
Apa yang hinggap dalam pikiran kita mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kesehatan fisik dan psikologis kita. Sedikit demi sedikit kita pasti akan bisa menguasai pikiran kita. Kita harus selalu belajar bagaimana cara memotivasi diri yang nantinya kita akan bisa mengendalikan hidup kita sendiri.
Berikut cara meningkatkan motivasi dalam diri kita yang dapat kita lakukan.

Kenali Diri Anda

Renungkanlah sebentar saja, tanyakan dalam diri Anda siapa Anda? Hal ini jarang kita lakukan. Tanya pada diri Anda kenapa Anda harus ada disini? Siapa yang melahirkan Anda? Apa yang telah mereka berikan padamu? Siapa saja yang menyayangi Anda? Dan terakhir apa yang telah kita berikan kepada mereka?
Jika kita sudah menemukan jawaban-jawabannya, mulailah mengenal Tuhamu. Tuhan selalu ada untuk kita.

Tulislah Tujuan-Tujuan Anda

Sekarang duduklah, berfikirlah yang tenang lalu tuliskan semua tujuan-tujuan, goal, cita-cita, harapan obsesi anda. Kalau perlu diatas 100.
Cara ini mungkin sudah banyak yang melakukannya. Namun ada hal yang mungkin belum diperhatikan yaitu impian yang kita tulis seharusnya lebih spesifik, jelas, ringkas dan yang lebih penting adalah tuliskan gambaran-gambaran fisiknya. Jika Anda menginginkan mobil, sebutkan mobil apa, warnanya, velgnya, interiornya dll. Sesuatu yang kabur tentu tidak akan mudah tertangkap. Begitu juga dengan tujuan hidup kita, jika kurang spesifik kita akan mudah melupakannya, lupa untuk segera mendapatkannya.
Tuliskan juga alasan kenapa Anda ingin meraihnya. Jika sudah tertulis semuanya pilah-pilah mana yang penting, mana yang bisa diraih dalam waktu dekat, mana yang lebih menyenangkan.
Sebuah studi yang dilakukan di Dominican University menemukan bahwa orang yang menuliskan tujuan mereka sebelumnya jauh lebih cepat untuk menindaklanjuti dan mendapatkan tujuan-tujuan mereka.

Buatlah Impian Anda Diketahui Banyak Orang

Tetap termotivasi adalah hal yang ingin kita bahas disini. Motivasi kita akan semakin kuat jika mendapat dukungan dari orang-orang terdekat. Dukungan dari keluarga, sahabat, pacar, saudara akan berpengaruh besar dalam menjaga motivasi dalam diri kita.
Namun seringkali kita malah mendapat ejekan maupun dipecundangi orang lain. Banyak yang bilang kita terlalu muluk-muluk dalam bermimpi. Tetapi jika kita cerdas, itulah partner kita dalam meraih kesuksesan. Semakin banyak orang yang mengetahui impian-impian kita dan semakin banyak orang yang mencemooh kita. Tentu pikiran bawah sadar kita tidak mau menerimanya, kita terpacu untuk membuktikan bahwa kita pemenang, kita bukan omong kosong belaka, kita pasti bisa mewujudkannya. Pikiran bawah sadar ini akan mendorong kita secara tidak sadar menciptakan peluang-peluang dan mengkreasikan impian-impian kita. Percayalah.

Visualisasikan Tujuan-Tujuan Anda

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan tergambar bentuk fisiknya akan lebih mudah mendapatkannya daripada yang kabur dan tidak jelas.
Visualisasi adalah proses menciptakan citra mental atau tujuan dari apa yang Anda inginkan terjadi. Dengan melihat diri Anda bahagia dan sehat, pikiran dan tubuh Anda akan bekerja sama untuk membuat visualisasi / gambaran yang Anda inginan menjadi kenyataan.
Visualisasi bisa menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan, dan membantu tubuh menaklukkan ratusan penyakit, termasuk depresi, alergi, dan asma.
Dalam sebuah penelitian Harvard, sekelompok orang disuruh  memvisualisasikan melakukan tugas-tugas sederhana. Kelompok lain tidak memvisualisasikan tugas. Kelompok yang divisualisasikan sebelum mengambil tindakan memiliki tingkat efisiensi 100%, sedangkan mereka yang tidak memvisualisasikan hanya memiliki tingkat efisiensi 56%. Studi lain, yang dilakukan di Yale, menunjukkan bahwa pasien yang menderita depresi sedikit tertolong dengan membayangkan adegan di mana mereka telah dipuji oleh orang-orang yang mengagumi mereka, dorongan yang jelas untuk harga diri mereka.
Mulailah menggambarkan saat kesuksesan itu datang pada Anda. Ibu Anda bangga pada Anda, beliau bercerita dengan semangat ke Ibu-Ibu lain tentang Anda. Itulah impian saya.

Antusiaslah

Jika tujuan-tujuan kita sudah jelas maka tugas kita selanjutnya adalah Antusiaslah. Jangan loyo. Bicarakan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan Anda dengan suka cita.

Fikirkan Akibat Jika Tidak Mendapatkan Tujuan Kita

Jika tadi kita menulis alasan mengapa kita harus mencapai tujuan tersebut, maka kali ini kita harus memikirkan apa akibat jika tujuan tersebut tidak tercapai.
Cemoohan kah? Dipecundangi kah? Kurang bahagia kah?
Jangan sampai itu semua terjadi.
Ketakutan dapat memotivasi Anda juga. Orang tidak suka mengalami kegagalan dan ini dapat menjadi motivator, rasa takut penyesalan menjadi konsekuensinya.

Action Sekarang

Inilah point pentingnya. Lakukan sekarang juga. Jangan tunda-tunda lagi. Namun yang menjadi catatan Jika Anda mencoba melakukan semuanya sekaligus, Anda akan mudah kewalahan. Santai saja. Jaga tujuan Anda sejelas dan sesederhana mungkin. Menjadi kewalahan dapat melumpuhkan Anda, dalam mencapai tujuan.
Seperti halnya tujuan utama, kunci untuk membangun motivasi diri untuk memulai dari yang kecil. Setiap hari, mengambil beberapa langkah ke arah pemulihan. Dengan berjalannya waktu, prestasi Anda akan mudah dibangun.
Mimpi mimpi kecil. Jika Anda membuat mereka terlalu besar, Anda mendapatkan kewalahan dan Anda tidak melakukan apa-apa. Jika Anda membuat sasaran kecil dan mencapai mereka, ia memberi Anda kepercayaan diri untuk pergi ke tujuan yang lebih tinggi.

Hindari Pikiran-Pikiran Negatif

Terkadang pikiran kita memberi kritikan pedas dalam diri. Kata-kata negatif muncul. Pesimis, takut, kemungkinan buruk dll semuanya itu akan melemahkan dan melumpuhkan motivasi Anda. Kapanpun saat Anda memiliki pikiran negatif, tanyakan beberapa hal ini pada diri Anda.
  • Apakah pemikiran itu benar?
  • Apakah saya punya bukti mutlak bahwa hal itu benar?
  • Bagaimana yang saya rasakan ketika saya memikirkan ini?
  • Bagaimana yang saya rasakan ketika saya tidak memiliki pikiran ini?
Mengidentifikasi dan mempertanyakan pola pikir Anda adalah kunci untuk mengatasi pikiran negatif . Setelah Anda berada pada kebiasaan untuk menantang pikiran negatif Anda, motivasi diri akan datang jauh lebih mudah.

Silahkan Mencoba

Motivasi - Belajar Mengenal Diri Sendiri


Motivasi Diri - Sebelum saya dan anda, bahkan mereka Belajar Mengenal Diri Sendiri, maka tak ada salahnya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang yang namanya manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, karena diciptakan dengan kelengkapan akal dan budi yang bisa digunakan untuk berpikir dan merasakan sesuatu. Tanpa pikiran dan perasaan, maka manusia hanyalah sejenis robot yang melakukan kegiatannya tanpa peduli apakah hasilnya baik atau buruk bagi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Meski pun manusia cenderung memiliki sifat dan karakter yang positif, namun tidak seorang pun yang luput dari kekurangan.
Belajar Mengenal Diri Sendiri, sudah pasti tidak terlepas dari berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut :
1. Egois
Faktor ini sangat dominan sekali, bermula dari yang namanya Ego dan jika diartikan adalah Diri Sendiri, dalam arti yang luas adalah Kepentingan Diri Sendiri. Setiap orang selalu ingin melindungi kepentingannya sendiri secara berlebihan, tanpa memikirkan bahwa orang lain juga memiliki kepentingan yang sama.
2. Terlalu Percaya Diri
Percaya pada diri sendiri adalah suatu keyakinan akan kemampuan yang ada pada diri kita. Setiap orang memiliki kelebihan-kelebihan yang membuatnya lebih percaya diri. Namun. rasa percaya diri ini justru berbalik menjadi kekurangan yang sangat banyak ditemui pada para eksekutif, yaitu Terlalu Percaya Diri. Ini terjadi, apabila kita merasa lebih baik dari apa yang bisa kita lakukan. Dan hal inilah yang disebut Over Confidence atau Terlalu Pede, yang sering kali akhirnya menyebabkan kita justru kehilangan kepercayaan dari orang lain dan bisa menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.
3. Kurang Percaya Diri
Kurang bisa mengambil keputusan dan suka menyerah sebelum mencoba.
4. Gampang Emosi
Terlalu cepat marah, tidak pada tempatnya.
5. Kurang Komunikatif
Terlalu pendiam, suka bekerja semaunya sendiri serta sulit diajak bekerja sama
6. Merasa Senior
Suka memaksakan kehendak dan terlalu ingin dihargai.
7. Malas
Suka menghindar kalau ada tugas terutama yang berat dan tidak sesuai selera.
8. Mencari Kambing Hitam
Menyalahkan orang dan menolak bertanggung jawab.
9. Ceroboh
Kurang hati-hati, ceplas-ceplos dalam bicara, sehingga menyinggung orang lain.
10. Keras Kepala
Bandel, tidak mau mendengarkan, apalagi menerima usulan orang lain.
11. Pemberontak
Selalu tidak puas dengan keputusan apa pun dan cenderung memberontak dan merusak.
12. Omong Kosong
Terlalu banyak mengatur, banyak omong, tetapi tidak banyak bekerja.
13. Tidak Percaya
Sulit percaya pada orang lain, semuanya mau dikerjakan sendiri.
14. Kurang Kontrol
Terlalu mudah percaya orang lain, kurang kontrol dan akibatnya dibohongi orang lain.
Saya rasa cukup sampai di sini dulu ya tahap Belajar Mengenal Diri Sendiri dan pastinya akan saya sambung lagi artikel tersebut di kemudian hari.
Demikian tulisan dari Syamsun Nahri tentang Belajar Mengenal Diri Sendiri yang di tulis ulang dari sebuah buku karya Gunadi Getol, PH.D.

6 Cara Memotivasi Diri

Apakah Anda merasa kesulitan untuk mencapai tujuan hidup Anda, bahkan saat Anda tahu tujuan itu sangat berharga? Mungkin  Anda sudah mencoba mendorong diri sendiri untuk maju dengan segala daya upaya, tetapi belum tercapai pula.

Alih-alih menggunakan kekuatan keinginan, Anda butuh motivasi dari diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan kehabisan energi dan Anda mungkin akan merasa menikmati kehidupan dengan lebih baik lagi.

Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk memotivasi diri sendiri:

Sisihkan waktu untuk hal yang Anda sukai

Jika Anda bisa memilih hal-hal yang Anda akan lakukan, entah itu pekerjaan yang akan Anda lakukan atau jurusan yang akan Anda ambil di perguruan tinggi, pilihlah sesuatu yang akan Anda sukai dan nikmati. Dengan memilih pekerjaan yang memberi gaji lebih tinggi atau sebuah jurusan yang terdengar lebih bergengsi tidak akan membuat Anda termotivasi.

Bahkan saat Anda mengerjakan pekerjaan yang Anda benci, mungkin Anda masih bisa mengendalikan pekerjaan tersebut. Bisakah Anda meminta untuk dilibatkan dalam proyek baru yang lebih menarik? Bisakah Anda bekerja sukarela untuk membantu manajer Anda dengan sebuah proyek?

Berbangga dengan pekerjaan yang dijalani

Sebagian kegiatan mungkin terlihat sia-sia. Mungkin Anda hanya satu bagian kecil dalam pekerjaan yang besar dan sulit bagi orang untuk mengetahui apakah hasil kerja kita signifikan atau tidak. Namun kenyataannya hal itu membuat perbedaan, perusahaan Anda mungkin tidak akan merekrut Anda dahulu jika keberadaan Anda tidka diperlukan.

Lebih mudah untuk memotivasi diri sendiri saat kita bangga dengan apa yang kita kerjakan dan Anda melakukannya dengan kemampuan terbaik Anda. Apakah Anda membersihkan rumah atau berhadapan dengan pelanggan, Anda bisa secara sadar memutuskan untuk melakukan yang terbaik.

Pikirkan hasilnya

Dalam dunia yang ideal, setiap pekerjaan adalah imbalan itu sendiri. Tentu saja, hal itu tidak selalu terjadi. Anda mungkin memiliki banyak sekali pekerjaan di daftar Anda yang kurang menarik atau mengasyikkan tetapi Anda menginginkan untuk tetap melakukannya karena pekerjaan-pekerjaan itulah yang akan membawa Anda lebih dekat dengan tujuan Anda.

Mencoba berfokus pada hasilnya akan membuat kita lebih bersemangat. Misalnya saat Anda kesulitan mengerjakan skripsi, Anda bisa membayangkan kebahagiaan yang terbersit di wajah orang tua saat kita bisa lulus dan Mandirisetelahnya. Atau bayangkan uang yang Anda sudah tabung selama sekian lama bekerja bisa Anda gunakan untuk membeli sesuatu yang diidam-idamkan, seperti rumah, kendaraan atau tidak hanya berbentuk benda tetapi bisa berupa kepuasan abstrak seperti bertamasya, melancong ke tempat baru bersama keluarga dan orang yang dicintai.

Berhati-hati dengan penggunaan imbalan Anda

Sebagian orang memotivasi diri dengan imbalan: “Setelah aku menyelesaikan laporan  ini, aku akan menghadiahi diri dengan sebatang coklat”. Hal ini bisa membantu jika Anda harus mendorong diri untuk menyelesaikan tugas tetapi jika Anda melakukannya terlalu sering, Anda akan bergantung pada imbalan daripada motivasi alami Anda.

Berpikirlah tentang imbalan yang ada dalam pekerjaan itu sendiri: “Setelah aku menyelesaikan laporan ini, aku merasa lebih lega” atau “Menyesaikan laporan ini akan membahagiakan orang yang membacanya.” Daripada memandang pekerjaan sebagai kumpulan beban di agenda harian kita, mengapa tidak memikirkan tentang dampak nyatanya pada Anda dan orang lain?

Pelajari sesuatu yang baru

Kita semua adalah pelajar alami. Itulah bagaimana manusia bertahan hidup. “Belajar” tidak hanya bagi anak kecil dan siswa di sekolah. Belajar adalah sesuatu yang kita selalu lakukan sepanjang hayat. Jika Anda pernah berjuang untuk merancang sebuah software baru dan menemui momen inspiratif, Anda akan tahu betapa mengasyikkannya bisa terus belajar sesuatu yang baru.

Jika ada area spesifik dalam kehidupan yang membuat kita kurang termotivasi, itu lebih karena kita tidak percaya diri dalam melakukannya. Mungkin Anda membenci memasak, menulis, berolahraga atau pekerjaan lain karena Anda tahu Anda berjuang keras melakukannya dengan baik.Bersabarlah dalam belajar dan itu bisa membuat mtovasi lebih tinggi.

Tetap termotivasi saat bekerja

Anda mungkin termotivasi memulai pekerjaan baru tetapi jika perhatian Anda buyar setelah 5 menit, Anda akan berjuang untuk menjaga keberadaan motivasi itu. Setiap waktu Anda beralih ke hal lain (seperti Facebook atau ponsel Anda), Anda sedang mengganggu konsentrasi diri sendiri.

Tetap fokus pada satu hal di satu waktu bahkan jika itu berarti Anda harus memutuskan koneksi Internet dan memblokir situs yang mengganggu konsentrasi. Jika Anda terus menunda untuk memulai, itu akan memberi kesan bahwa pekerjaan itu akan menghantui Anda selamanya. (*/Akhlis)

Cara Merubah Diri Sendiri


Banyak Yang Ingin Berubah Tapi Sedikit Yang Belajar Cara Berubah

Cara Berubah Itu Mulai Dari Diri SendiriYa, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia tidak pernah belajar cara berubah. Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah, kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri. Satu hal yang dia lupakan, padahal paling penting, dan yang paling mudah yaitu menuntut dirinya untuk berubah.
Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah. Namun Anda bisa mengubah diri Anda sendiri jika Anda mau.
Jika menyibukan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia agar sesuai dengan keinginan Anda, maka hidup Anda bisa sia-sia.

Rahasia Sukses Sejati

Sebagai contoh, Anda ingin sukses dalam karir, kemudian berharap semua orang senang dengan pekerjaan Anda, berharap semua orang menghargai jerih payah Anda, dan semua orang mengakui kepemimpinan Anda. Bisakah? Tidak, Anda tidak bisa memaksa orang lain, karena mereka memiliki hak untuk bersikap.
Namun, akan lebih bijak, jika Anda mulai mengubah diri Anda sendiri.
Jika Anda berharap karir yang lebih baik, maka ubahlah diri Anda. Ubahlah cara Anda melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Ubahlah diri Anda agar menjadi pribadi yang lebih terampil. Ubahlah diri Anda agar menjadi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab. Maka, sikap orang lain bisa berubah jika diawali perubahan Anda.
Begitu juga dalam bisnis. Anda tidak bisa memaksa semua orang menyukai produk atau jasa Anda. Namun Anda bisa mengubah produk atau jasa Anda serta cara melayani Anda sehingga disukai orang.
Inilah rahasia sukses sejati, yaitu kemauan mengubah diri dan mengetahui cara berubah mulai dari diri sendiri.

Inilah Cara Berubah Yang Sebenarnya

OK, akan saya bahas cara berubah langkah demi langkah. Cara berubah ini dijamin berhasil karena ini ajaran manusia paling agung sepanjang zaman, yang tidak akan berkurang kemuliaanya sedikit pun, meski seluruh makhluq menghinakannya. Beliau adalah baginda Rasulullah shaalallaahu wa alaihi wa sallam.
Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)
Apa pun tindakan Anda, akan berdasarkan keimanan Anda atau apa yang Anda percayai. Kualitas dan arah tindakan Anda tergantung kepercayan-kepercayaan yang Anda miliki. Sementara keberhasilan kita adalah buah dari tindakan. Jadi, jika ingin mengubah hasil, Anda harus mengubah tindakan-tindakan Anda, dan Anda bisa mengubah tindakan-tindakan Anda jika Anda mengubah iman atau kepercayaan Anda.

Hati Adalah Pusat Perubahan

Dalam hadits diatas dikatakan bahwa untuk  mengubah iman, maka kita harus mengubah hati kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini:
Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana cara mengubah hati?

Lalu, bagaimana cara mengubah hati? Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan sitiqomah hati jika lisannya tidak istiqomah. Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikr, dan berkata baik.
Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs. Sudah banyak buku-buku yang ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini. Silahkan Anda cari, kemudian baca dan aplikasikan jika Anda peduli dengan hati Anda.

Aplikasi Dalam Meraih Sukses

Nah, sekarang bagaimana jika kita ingin meraih sukses baik dalam karir dan bisnis. Tentu saja dalam rangka meraih sukses di akhirat.
Banyak yang mengatakan, sukses itu yang penting kita mau bertindak. Ternyata tidak, sebab kita mengetahui bahwa tindakan dengan iman akan berbeda dibandingkan tindakan tanpa iman. Sama halnya untuk aspek kehidupan dunia, bahwa tindakan Anda akan tergantung pada kepercayaan Anda.Kepercayaan itu adalah dasar tindakan Anda.
Jika tindakan Anda ingin lebih bermutu dan memberikan hasil yang lebih baik, Anda harus memperkuat ketiga kepercayaan ini:
  1. Percaya bahwa Allah akan menolong Anda. Sehingga sebesar apa pun rintangan dan halangan Anda, Anda tidak akan takut dan gentar lagi, sebab Allah akan menolong. Kepercayaan ini akan membuat Anda lebih semangat, berani, dan pantang menyerah.
  2. Percaya pada diri sendiri (percaya diri). Percaya diri adalah buah dari keimanan bahwa Allah telah memberikan potensi yang dahsyat pada diri kita. Tugas selalu dengan bekalnya. Potensi kita (hati, akal, dan jasad) dipastikan sanggup untuk menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi. Semakin Anda percaya diri, akan semakin hebat tindakan Anda, ibaratnya seperti Anda menggunakan gigi mobil yang lebih tinggi, sehingga melaju lebih cepat.
  3. Percaya pada tujuan yang akan kita raih. Percaya bahwa tujuan itu ada, percaya bahwa tujuan itu bisa kita raih, dan percaya bahwa peluang-peluang itu ada. Percaya bahwa jika orang lain bisa, maka Anda pun insya Allah akan bisa. Jika kita tidak bisa melihat tujuan Anda, ibarat Anda berada di sebuah tempat yang gelap, Anda tidak akan bisa meraih tujuan Anda bahkan tidak akan memiliki keinginan karena tujuan tidak terlihat.
Semakin tinggi ketiga kepercayaan ini, yakinlah bahwa tindakan Anda akan semakin dahsyat.
Maka bentuklah hati Anda dengan kata-kata yang akan membangun 3 kepercayaan diatas. Istiqomahlah dalam mengatakan kata-kata yang akan memperkuat ketiga kepercayaan itu, bukan yang memperlemahnya. Kadang, banyak orang yang malah fokus untuk menghancur keyakinan dengan kata-katanya seperti mengeluh, menuntut, memaki, dan kata-kata kotor lainnya yang mengotori hari.
Bersihkan, perindah, dan perkuatlah kata-kata Anda agar hati Anda kuat dan bening, sehingga bisa memancarkan cahaya keimanan yang sangat kuat ke seluruh tubuh Anda, sehingga tindakan Anda pun akan menjadi semakin hebat.
Lebih lengkapnya, bagaimana cara membangun keyakinan bisa Anda baca pada ebook Beautiful Mind Power dan cara meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri pada video The Confidence Secret. Anda akan temukan pada ebook dan video ini, bahwa:
Cara berubah itu mulai dari diri sendiri, yaitu bagaimana Anda mengubah kata-kata Anda.

Cara Memotivasi Diri Dalam Belajar


images
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya. Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?

Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
  • Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
  • Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Stimulus motivasi belajar

Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
  • Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
  • Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Tips-tips meningkatkan motivasi belajar

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi. Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.
    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.