Minggu, 17 Maret 2013

Pengaruh Motivasi terhadap Timbulnya Motivasi



Motivasi Hubungan Motivasi dengan Perilaku – Anda pernah menonton acara Golden Ways? Saya yakin sebagian besar pembaca pernah menyaksikan acara yang dipandu oleh Mario Teguh, dan tidak sedikit yang menjadi penggemar motivator ulung yang satu ini. Mario Teguh seakan mampu ‘menghipnotis’ penonton dengan kata-kata bijaknya. Nah mungkin anda bertanya-tanya kenapa anda suka sekali dengan acara tersebut? Apa sih pengaruh dan manfaatnya bagi anda. Jawabannya mungkin anda ingin ada perubahan yang lebih baik dari kehidupan anda yang sekarang ini.
Well, Dunia Psikologi tidak akan membahas Mario Teguh, tapi mencoba memberikan sedikit ulasan tentang hubungan dan pengaruh motivasi terhadap timbulnya perilaku. Kenapa ini penting? Karna sebesar apapun motivasi yang diberikan (bahkan oleh Mario Teguh sekalipun) jika tanpa diimbangi dengan konsistensi perilaku maka akan menjadi sia-sia.

Hubungan Motivasi dengan Perilaku

Motivasi merupakan suatu tenaga yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasi tingkah laku (Perilaku). Perilaku ini timbul karena adanya dorongan faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap suatu stimulus.
Woodhworth (dalam Petri, 1981)* mengungkapkan bahwa perilaku terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku. Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam arti kebutuhan membangkitkan dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya mengaktifkan atau memunculkan mekanisme perilaku.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa motivasi sebagai penyebab dari timbulnya perilaku menurut konsep Woodworth mempunyai 3 (tiga) karakteristik, yaitu :
  1. Intensitas; menyangkut lemah dan kuatnya dorongan sehingga menyebabkan individu berperilaku tertentu;
  2. Pemberi arah; mengarahkan individu dalam menghindari atau melakukan suatu perilaku tertentu;
  3. Persistensi atau kecenderungan untuk mengulang perilaku secara terus menerus.
Dengan kata lain, jika ketiga hal tersebut lemah, maka motivasi tak akan mampu menimbulkan perilaku.
Pandangan lain dikemukakan oleh Hull (dalam As’ad, 1995)* yang menegaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh motivasi atau dorongan oleh kepentingan mengadakan pemenuhan atau pemuasan terhadap kebutuhan yang ada pada diri individu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perilaku muncul tidak semata-mata karena dorongan yang bermula dari kebutuhan individu saja, tetapi juga karena adanya faktor belajar. Faktor dorongan ini dikonsepsikan sebagai kumpulan energi yang dapat mengaktifkan tingkah laku atau sebagai motivasional faktor, dimana timbulnya perilaku menurut Hull adalah fungsi dari tiga hal yaitu : kekuatan dari dorongan yang ada pada individu; kebiasaan yang didapat dari hasil belajar; serta interaksi antara keduanya.
Berdasarkan uraian di atas, baik konsep yang dikemukakan Woodhworth maupun Hull menjelaskan bahwa motivasi berkaitan erat dengan perilaku. Motivasi merupakan suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri. Nah, bagi anda penggemar Mario Teguh atau suka sekali membaca kata-kata motivasi, pastikan beberapa hal diatas terpenuhi agar perubahan perilaku yang anda harapkan menjadi nyata.
Rujukan :
* As’ad, M., 1995, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri, Edisi Keempat, Yogyakarta, Penerbit Liberty
* Petri, H.L. 1981. Motivation Theory and Research, Wadsworth publishing company, Belmont, California.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar