Keterampilan Berpikir Kreatif
Keterampilan Berpikir Kreatif: Beberapa Strategi Pembelajaran
Benjamin Bloom (1956) telah mengembangkan taksonomi
tingkatan perilaku intelektual dalam belajar seseorang. Taksonomi ini berisi 3
domain sebagaimana yang telah lumrah diketahui oleh para guru dan pendidik
yaitu, kognitif psikomotor, dan afektif. Pada domain kognitif, Bloom telah
mengidentifikasi 6 tingkatan yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi
(C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Domain kognitif dan
keenam tingkatannya yang dikembangkan oleh Bloom ini masih digunakan sampai
saat ini.
Berpikir kreatif melibatkan menciptakan sesuatu yang baru atau asli. Ini
melibatkan keterampilan yang memiliki fleksibilitas, orisinalitas, kefasihan,
elaborasi, curah gagasan (brainstorning), modifikasi, berkhayal, pemikiran
asosiatif, daftar atribut, dan berpikir metaforis.. Tujuan dari berpikir
kreatif adalah untuk merangsang keingintahuan dan merangsang berpikir divergen.
Berpikir kreatif termasuk ke dalam kategori keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills). Dan, ketika kita membicarakan tentang
keterampilan berpikir tingkat tinggi maka kita berkonsentrasi pada ketiga
tingkat atas Taksonomi Bloom: analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi(C6).
Keterampilan berpikit kreatif ini sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Lalu bagaimana cara untuk membelajarkan keterampilan berpikir
kreatif kepada siswa. Banyak buku yang telah ditulis yang memuat hasil-hasil
penelitian dan best practice tentang bagaimana cara
mengajarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini. Beberapa di antaranya,
sebagaimana yang ditulis oleh Michael Michalko, Andy Van Gundy, James Higgins,
Dilip Mukerjea dan lainnya, antara lain melalui strategi
- Pembalikan
Masalah
- Ajukan
Pertanyaan (Problem Reversal)
- Imajinasi
Terapan - Pertanyaan Ringkasan (Applied Imagination -Question Summary)
- Berpikir
Lateral (Lateral Thinking)
- Enam
Topi Berpikir (Six Thinking Hats)
- Prinsip
Diskontinuitas (The Discontinuity Principle)
- Ceklis
/ Daftar Periksa
- Curah
Gagasan (Brainstorming)
- Analogi
- Daftar
atribut
- Analisis
morfologi
- Imitasi
- Peta
Pikiran (Mindmapping)
- Storyboard
- Synectics
- Berpikir
Metaporis
- Teknik
Teratai Mekar
- Dalam
Dunia Indra
- Gunakan
gambar (dari Pengalaman Robert McKim di Berpikir Visual
- Idea
Toons (oleh Michael Michalko)
- Teknik
NLP (Neuro-Linguistic Programming)
- DO IT!
(metode Roger Olsen)
- Metode
LARC
- Pemecahan
Masalah
- Simplex
- sebuah proses dengan tiga tahapan (menemukan masalah, memecahkan
masalah, menerapkan pemecahan masalah) dan delapan langkah diskrit
direpresentasikan sebagai roda untuk mencerminkan sifat, pemecahan masalah
secara sirkuler. Nama lengkapnya adalah proses Simplex Basadur.
Delapan langkah yang dimaksud meliputi: menemukan masalah, pencarian
fakta, mendefinisikan masalah, menemukan ide, mengevaluasi dan memilih,
perencanaan tindakan, mendapatkan penerimaan, dan mengambil tindakan.
- Metode
TRIZ Semyon D. Savransky
- Berpikir
Fuzzy
- Beberapa
lebih lanjut contoh teknik kreativitas dan pedoman terkait dengan
contoh-contoh historis.
- Terobosan
Berpikir - Terdiri dari 7 langkah solusi keunikan, tujuan setelah
berikutnya, sistem, pengumpulan informasi yang diperlukan, desain , dan
perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar