Kalau ada peristiwa yang berulang setiap tahun dan membuat stress banyak siswa (bahkan orang tua dan gurunya) adalah Ujian Nasional, baik itu untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan. Beberapa kisah horror terkait dengan Unas ini kadang-kadang (walau tidak banyak) juga ditayangkan di televisi. Apalagi kalau kita mau melihat beberapa blog yang ditulis para siswa itu. Isinya kebanyakan adalah keluhan dan kesalah-fahaman.
1. Anda harus tenang menghadapi ujian. Ibarat pertandingan silat kungfu, ketenangan itu perlu agar Anda dapat berfikir jernih sehingga dapat mengatasi segala kemungkinan yang terjadi. Jangan terlalu meremehkan lawan tetapi jangan pula terlalu membesar-besarkan dia sehingga Anda merasa diri kecil dan kalah sebelum bertanding. Seperti itulah sikap Anda seharusnya dalam menghadapi Ujian Nasional (atau ujian apa saja). Tenang, penuh persiapan, dan waspada, jangan panik.
2. Kenali siapa atau apakah yang sedang Anda hadapi. Seorang pawang binatang selalu mempunyai strategi yang berbeda ketika menghadapi biantang yang berbeda. Cara menghadapi harimau tentunya berbeda dengan cara menghadapi ular atau buaya. Demikian pula ketika Anda menghadapi ujian. Anda harus mengenal jenis ujian yang Anda hadapi sehingga Anda dapat memilih strategi yang tepat untuk menghadapinya. Pada dasarnya ada dua macam jenis ujian atau tes, yaitu obyektif dan subyektif. Masing-masing jenis itu mempunyai cirri-ciri yang berbeda sehingga strategi untuk menghadapinya pun berbeda pula. Ujian Nasional, karena sifatnya, adalah tes obyektif dan untuk itu ada strategi khusus untuk menghadapinya. Kebetulan situs ini juga sudah menulis artikel tentang itu. Anda dapat membacanya di sini.
Untuk lebih menenangkan Anda bahwa Ujian Nasional itu dapat Anda ‘taklukkan’, lihatlah beberapa kenyataan ini:
* Berbeda dengan pertandingan silat di mana hanya ada paling banyak lima pemenang (termasuk dua juara harapan), dalam ujian nasional, pemenangnya lebih besar daripada yang kalah (berdasarkan statistik tahun-tahun sebelumnya, yang lulus Ujian Nasional lebih dari 85%). Jadi, peluang Anda untuk lulus lebih besar daripada peluang untuk tidak lulus.
* Materi Ujian Nasional didasarkan pada Standar Kompetensi Nasional yang juga menjadi dasar bagi kurikulum sekolah. Jadi, logikanya, materi kurikulum sekolah dan Ujian Nasional itu sama. Artinya, jika Anda menguasai materi kurikulum sekolah dengan baik, berarti Anda sudah menguasai materi Ujian Nasional dengan baik pula. Ujian Nasional adalah tes untuk mengetahui apakah Anda sudah mencapai standar kompetensi nasional itu atau belum, sementara kurikulum sekolah adalah rencana atau progam sekolah untuk membantu Anda mencapai standar tersebut. Pencapaian standar minimal nasional ini penting bagi masa depan Anda dan kemajuan bangsa kita di masa depan (ketika Anda sudah dapat menyumbangkan tenaga dan fikiran Anda untuk kemajuan bangsa kita).
* Anda mempunyai waktu tiga tahun (setidaknya dua setengah tahun) untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional itu. Kepanikan dan kecemasan yang terjadi di beberapa siswa mungkin disebabkan karena mereka mempersiapkan diri ketika ujian itu sudah mendekat sehingga mereka merasa kekurangan waktu dan merasa tidak siap. Bayangkan seorang petinju seperti Chris John yang jadi juara dunia itu. Ia mempersiapkan diri jauh-jauh hari dan dengan tekun pula.
3. Anda harus berfikir positif. Anda harus merasa bahwa Anda dapat mengerjakan soal-soal ujian nasional itu dengan baik, bahkan amat baik. Tentunya ini karena Anda merasa sudah mempersiapkan diri dengan baik. Sikap mental positif ini akan sangat menentukan keberhasilan usaha Anda. Intinya, Anda harus percaya diri, dan mengatakan pada diri Anda “Saya pasti bisa.”
4. Jangan bermental ‘kalah sebelum perang.’ Artinya, sudah menyerah sebelum mencoba dan berusaha. Anda harus bermental juara. Lihatlah petinju juara dunia kita, Chris John. Ia tahu bahwa untuk berhasil menjadi juara tinju itu tidak mudah dan memerlukan kerja keras, keuletan, mental baja, dan tidak pernah putus asa. Ia mempersiapkan diri jauh-jauh hari, berlatih keras, dan menempuh tangga kejuaraan yang diperlukan, mulai dari tingkat local, nasional, sampai dunia. Ia mungkin pernah kalah, tetapi kekalahan itu mungkin dianggapnya sebagai pengalaman belajar yang memang harus dilalui. Ia tidak langsung berhenti bertinju karena kalah, ia bangkit kembali dan berusaha lebih baik.
5. Persiapkan diri Anda menghadapi Ujian Nasional sejak dini. Anda mempunyai waktu dua tahun lebih untuk itu. Jangan persingkat waktu persiapan itu hanya menjadi tiga bulan menjelang ujian saja, karena ini hanya akan membuat Anda merasa kekurangan waktu, tidak siap, dan panik sehingga membuyarkan konsentrasi Anda.
6. Sesuaikan strategi belajar Anda dengan karakteristik mata ujian yang akan Anda hadapai. Sebagai contoh, Bahasa Inggris adalah ketrampilan, bukan ilmu. Oleh karena itu, cara mempelajarinya berbeda dari mempelajari ilmu. Anda tidak perlu menghafal kata-kata atau tata bahasa Inggris. Usahakan saja sering menggunakan bahasa Inggris, untuk memahami bacaan atau bercakap-cakap. Kunci pokok penguasaan bahasa adalah kosakata. Semakin banyak Anda mempunyai kosakata bahasa Inggris, semakin mudah pula Anda akan memahami soal bahasa Inggris yang Anda hadapi. Belilah kamus yang baik dan bawalah ke mana saja Anda pergi. Kalau Anda melihat kata-kata dalam bahasa Inggris yang Anda tidak ketahui artinya (di iklan atau di majalah, misalnya), bukalah kamus Anda. Dengan demikian, Anda menambah lagi kosakata bahasa Inggris Anda. Baca artikel saya berikutnya tentang strategi belajar bahasa Inggris.
7. Perbanyaklah berlatih mengerjakan soal-soal Ujian Nasional tahun-tahun sebelumnya. Karena Ujian Nasional itu didasarkan standar kompetensi nasional, maka kisi-kisi soal setiap tahunnya adalah sama, hanya susunan kalimat dan fakta/datanya saja yang berbeda. Tentu saja, Anda tidak boleh hanya menghafalkan soal dan jawaban itu saja. Anda harus memahami konsep yang ada di balik soal itu sehingga, bagaimanapun susunan kalimat dan data itu diubah, Anda akan tetap mengetahui jawaban yang benar. Latihan mengerjakan soal bermanfaat untuk memberikan pengalaman kepada Anda untuk merasakan suasana ujian. Usahakan mengerjakan soal latihan itu dalam waktu yang terbatas pula.
8. Jaga kesehatan Anda. Berolah ragalah yang cukup dan jaga makanan Anda. Kondisi tubuh yang sehat akan mempengaruhi kejernihan berfikir Anda. Kalau Anda merasa kurang sehat pada waktu menjelang atau mengerjakan ujian, tentunya hal itu akan mengganggu konsentrasi fikiran Anda.
9. Yang tak kalah pentingnya adalah berdoa dan bertawakkal. Mintalah bantuan kepada Allah yang Maha Kuasa untuk memudahkan Anda dalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Tentunya setelah Anda mempersiapkan diri dengan baik. Setelah berikhtia dengan sungguh-sunggu dan berdoa, kemudian bertawakallah kepada Allah. Serahkan hasilnya kepadaNya dan terimalah hasilnya dengan ikhlas, apapun itu. Kesadaran akan pertolongan Tuhan serta penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah ini akan membuat hati Anda tenang, dan ketenangan itu secara psikologis akan membuat Anda berhasil mengerjakan soal-soal dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar