Optimis,
kata yang mengandung beribu kekuatan yang tersimpan didalamnya.
Optimis, bahkan bisa menjadi sebuah motivasi yang menghipnotis.
Pernahkah anda, melakukan sesuatu yang anda kurang pengetahuan
tentangnya, tetapi anda yakin bisa melakukannya? Itulah optimis.
Optimis
adalah keyakinan, yakin bisa melakukan atau mendapatkan yang terbaik.
Seseorang optimis akan memandang positif segala sesuatu yang datang dan
menganggapnya adalah sebuah tantangan untuk meng-upgrade
kemampuan dan kapabilitas. Seseorang yang selalu menilai positif
sesuatu, akan men-generalisasikan penilaian itu pada hal-hal yang lain.
Mereka akan fokus pada solusi, pemacahan masalah, dan action tanpa ada
pikiran-pikiran negatif yang akan menghambat. Rasa optimis seperti
kendaraan yang melaju terus secara otomatis, dan tidak ada pemberhentian
selain tempat berhenti yang telah disetting sebelumnya. Jalannya adalah
jalan tol, jika ada masalah dijalan, itu hanyalah dinamika, tanpa
menghentikan keinginan untuk mencapai tujuan.
Berbeda
dengan sikap yang pesimis, yang dengannya lebih banyak sikap negatif
akan muncul. Dia menguras energi yang ada dan memadamkan api kepercayaan
dan kekuatan yang dimiliki. Sikap pesimis adalah mobil mogok sebelum
jalan. Jangankan sampai tujuan, meninggalkan garasi pun enggan. Dia
adalah hambatan dan musuh besar akan kesuksesan sebuah usaha. Sebelum
memulai sesuatu, yang terbanyak dimuculkan adalah sikap-sikap dan
penilaian negatif. Penilaian negatif ini juga akan ter-generalisasi pada
hal-hal lain, sehingga yang dilihat hanyalah sisi negatif dan melupakan
sisi positif yang kemungkinan akan dicapai.
Sebenarnya, probabilitas akan sukses tidaknya sebuah usaha adalah fifty-fifty.
Tidak ada jaminan lebih dari itu. Sehingga untuk mencapai sebuah
cita-cita, diperlukan sikap yang optimis dan kemantapan menanggung
resiko 50% lainnya.
Keberhasilan yang fifty-fifty
diartikan bagi orang yang optimis adalah 50% keberhasilan ditangan, dan
50% kegagalan adalah sebuah tantangan dan peluang untuk menjadikannya
kesuksesan. Berbeda dengan cara berpikir orang yang pesimis, mereka
mengartikan 50% kegagalan, dan 50% keberhasilan lainnya yang ada, jika
diusahkan itupun belum tentu berhasil. Berbeda maknanya bukan?
Jadilah
seorang yang optimis. Peluang sangat banyak menghampiri, hanya karena
kita selalu menilai pesimis kesempatan yang ada sehingga dia lewat
dengan sendirinya, sembari menunggu kesempatan yang akan datang, yang
belum tentu kapan tibanya. Yakinkan diri, bahwa saat ini peluang untuk
sukses sudah ada, tinggal anda menyikapi peluang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar