Pentingnya
psikologi pendidikan bagi guru merupakan sebuah kebutuhan. Psikologi
pendidikan yang merupakan ilmu terapan dari dua disiplin ilmu yang
berbeda antara psikologi dan pendidikan. Seorang guru harus menguasai
kedua disiplin ilmu (irisan ilmu antara psikologi dan pendidikan)
tersebut.
Guru
dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih
bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai
aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan
tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya,
sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada
gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah.
Di
sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru
tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003)
mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai
guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat
kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik”.
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan - pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
Dengan
memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat
lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki
sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan
pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya
dengan teori-teori perkembangan individu.
Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai
Dengan
memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat
menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan
mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis
belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami
siswanya.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling
Tugas
dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan
dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan,
tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara
tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh
kehangatan dan keakraban.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik
Memfasilitasi
artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki
siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat
diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan
perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman
psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami
kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator
belajar siswanya.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Efektivitas
pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru
dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk
dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas,
sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
Pemahaman
guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya
interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi
sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
Menilai hasil pembelajaran yang adil dan akurat
Pemahaman
guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam
mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam
teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan
teknik-teknik penilaian yang akurat
Referensi:
Suryabrata, Sumadi.Drs. 2002. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UGM
Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan Pengajaran. Bandung: Percetakan Sinar Baru Algesindo Offset
Djamarah, Drs. Syaiful Bahri.(2007). Psikologi belajar (cet 1). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar